Penelaahan sifat - sifat horison kambik pada satuan tanah dystropert dari Kecamatan Bahuga, Kotabaru, Lampung Utara
View/ Open
Date
1986Author
Naililfachrie, Asep
Abdullah, Tatat Sutarman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat- sifat horison kambik pada satuan tanah Dystropept dari Kecamatan Bahuga, Kotabaru, Lampung Utara, serta membandingkannya dengan sifat-sifat penciri horison kambik seperti yang dikemukakan dalam Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 1975).
Daerah penelitian merupakan wilayah pengendapan hasil erupsi Gunung Ranau. Hasil erupsi tersebut merupakan tufa masam dengan kandungan kuarsa sebanyak 70 persen Si02. Di samping itu daerah penelitian mempunyai curah hujan tinggi (2 605 mm tiap tahun). Menurut sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson, daerah penelitian termasuk tipe hujan B dengan perbandingan bulan kering terhadap bulan basah 15 persen.
Interaksi antara bahan induk yang resisten dan iklim basah (senantiasa turun hujan sepanjang tahun) menyebabkan pembentukan dan perkembangan tanah terhambat. Akibatnya tanah yang terbentuk Dystropept, dimana tanah ini mempunyai horison penciri kambik.
Horison kambik pada profil ST2 dan D2400 terbentuk dalam keadaan tidak adanya fluktuasi permukaan air tanah. Tidak adanya fluktuasi permukaan air tanah tersebut di- sebabkan oleh warna kecoklatan dan tidak ada warna kelabu atau kroma ≤ 2.
Kedua horison kambik yang diteliti mempunyai sifat- sifat sebagai berikut:
1. Merupakan horison yang telah mengalami perubahan dan pencucian.
2. Tidak mempunyai warna (warna gelap dengan nilai atau value lebih gelap dari 5.5 dalam keadaan kering dan lebih gelap dari 3.5 dalam keadaan basah), kandungan bahan organik (lebih dari satu persen setara C organik lebih dari 0.58 persen) kecuali pada profil D2400, dan struktur (dengan perkembangan kuat) yang definitif untuk epipedon molik atau umbrik.
3. Mengandung mineral mudah lapuk selain muskovit kurang dari tiga persen (nol dan dua persen) dan muskovit nol persen.
4. Mempunyai tekstur lempung berpasir.
5. Mempunyai sifat yang tidak memenuhi persyaratan se- bagai horison argilik atau spodik.
6. Tidak ada sementasi atau pengerasan dan tidak gembur jika lembab; dan…dst