| dc.description.abstract | Hutan merupakan suatu ekosistem, masyarakat hutan sesungguhnya berubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini terjadi akibat adanya gangguan baik oleh alam maupun oleh manusia. Untuk memperbaiki seperti keadaan semula hutan mempunyai satu mekanisme yang disebut dengan suksesi (Soerianegara dan Indrawan, 1992).
Prinsip dasar dari suksesi adalah adanya serangkaian perubahan masyarakat tumbuhan bersama perubahan habitat tumbuh. Perubahan ini terjadi secara berangsur- angsur dan melalui beberapa tahapan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji perubahan-perubahan komposisi jenis pada hutan yang telah ditebang setelah hutan tersebut berumur nol, sembilan, tiga belas, delapan belas, dua puluh satu, dan dua puluh lima tahun, serta hutan primer sebagai pembanding.
Penelitian dilakukan di dalam plot berukuran 100 x 100 meter, kemudian melakukan analisis vegetasi tumbuhan, pemetaan pohon (khusus hutan primer dan umur tebang nol tahun), stratifikasi tajuk, pengukuran keterbukaan tegakan, dan kerusakan tegakan tinggal, serta sebagai data pendukung dilakukan analisis sifat fisik dan kimia tanah.
Hasil analisis vegetasi diperoleh kecenderungan dominasi jenis untuk tingkat semai, jenis-jenis dari famili Dipterocarpaceae menjadi jenis paling dominan karena memiliki nilai INP tertinggi, yaitu Kapur Tanduk pada hutan primer dan umur tebang nol tahun dengan nilai INP masing-masing 32,11% dan 20,39%, Meranti Putih pada umur tebang delapan belas dan dua puluh lima tahun dengan nilai INP masing-masing 17,24% dan 49,31%, sedangkan umur tebang sembilan, tiga belas, dan dua puluh satu... | id |
