Rancangan pola pengelolaan zona pemanfaatan tradisional di Taman Nasional Kerinci Seblat
View/ Open
Date
1997Author
Febianti, Eti Rohayati
Basuni, Sambas
Sunarminto, Tutut
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sangat penting secara ekologis maupun hidrologis sekaligus pendukung bagi kelangsungan pembangunan. Namun dalam pengelolaannya TNKS menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam nilai pentingnya dan menghambat tujuan pengelolaan yang akan dicapai. Masalah terbesar adalah perambahan kawasan hutan TNKS untuk perladangan kayu manis (Cinamomum burmanii) yang terjadi di Kabupaten Kerinci. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut maka ditetapkan zona pemanfaatan tradisional (ZPT) dengan program penanaman pohon kehidupan. Keberhasilan upaya pengembangan program ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat setempat dan potensi kawasan itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat peserta program pohon kehidupan, persepsi masyarakat terhadap ZPT dan partisipasinya dalam program pohon kehidupan, untuk menyusun rancangan pola pengelolaan ZPT TNKS.
Penelitian ini dilaksanakan di ZPT TNKS dengan Program Penanaman Pohon Kehidupan yaitu Resort Gunung Tujuh daerah Pelompek dan Resort Bukit Tapan daerah Bukit Tapan, dan desa-desa yang masyarakatnya termasuk peserta program pohon kehidupan di daerah tersebut yaitu Desa Pelompek, Desa Sekungkung dan Desa Koto Baru Semurup, pada Agustus- September 1995. Pengambilan contoh dilakukan secara purposif dengan besarnya responden 30%. Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran dokumen, kuesioner, dan pengamatan lapangan. Data dianalisis secara deskriftif.