Penanganan pasca panen sarang walet
View/ Open
Date
1997Author
Djanglot
Mardiastuti, Ani
Mulyani, Yeni A.
Nugraha, Asep
Metadata
Show full item recordAbstract
Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas hasil hutan non kayu yang bernilai tinggi, sampai mendapat julukan "emas putih". Meskipun secara medis keguanaan/ manfaat arang walet belum dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi daya jual sarang tetap tinggi karena dipercaya mempunyai khasiat. Perdagangan sarang walet yang makin meningkat membutuhkan sarang walet siap olah (telah mengalami pencucian) dalam jumlah besar. Hal ini memicu munculnya pabrik-pabrik pencucian sarang yang tentunya menyerap banyak tenaga keja dari penduduk sekitarnya.
Bertolak dari hal tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan pasca panen sarang walet dan daya serap industri terhadap tenaga kerja (penduduk sekitar pabrik).
Penelitian dilakukan di dua pabrik pencucian sarang anggota ASBI (Asosiasi Sarang Burung Indonesia) di Semarang (Jawa Tengah) selama 2 bulan, Maret April 1996.
Pengamatan terhadap penanganan pasca panen sarang walet, dimulai saat sarang (bahan baku) tiba di pabrik kemudian mengalami serangkaian proses sampai kondisi sarang (produk) siap jual, juga mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap tahapan dan pekerjaan dalam penanganan pasca panen tersebut. Wawancara dilakukan dengan pengusaha dan pegawai pabrik. Data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara digunakan untuk penyusunan skripsi secara deskriptif.