Show simple item record

dc.contributor.advisorDahlan, Endes N.
dc.contributor.advisorSabiham, Supiandi
dc.contributor.authorMurtanti, C. Yuni
dc.date.accessioned2024-04-02T07:12:39Z
dc.date.available2024-04-02T07:12:39Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144812
dc.description.abstractEfek rumah kaca adalah suatu kondisi dimana temperatur bumi meningkat disebabkan oleh terhalangnya proses radiasi kembali (reradiasi) dari permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang, karena melimpahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer melebihi konsentrasi normal. Yang termasuk gas-gas rumah kaca adalah CO2, CH4, N2O dan CFCs. Metana (CH4) merupakan gas yang dapat dihasilkan melalui proses dekomposisi anaerobik dari bahan organik, pembakaran biomassa, dan pelepasan langsung dari kebocoran gas alam. Sebagai salah satu lingkungan anaerobik, lahan gambut dapat menghasilkan gas metana. Mengingat potensi lahan gambut di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 17 juta hektar maka informasi mengenai emisi gas metana dari dekomposisi tersebut perlu untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari emisi gas metana dari hasil dekomposisi anaerobik pada gambut dengan tingkat kematangan berbeda. Berdasarkan tingkat kematangannya, gambut dibedakan ke dalam fibrik, hemik, dan saprik. Fibrik merupakan tingkat kematangan awal, hemik tingkat kematangan sedang dan saprik tingkat kematangannya sudah lanjut. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest conservationid
dc.subject.ddcLawns and turfid
dc.titleStudi emisi gas metana dari hasil proses dekomposisi gambut pada tingkat kematangan berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record