Aktivitas mikrob tanah pada ratun I dan II serta hasil padi ratun pada budidaya system of rice intensification (SRI)
View/ Open
Date
2015Author
Sukmasakti, Yolla Vivi
Anas, Iswandi
Sugiyanta
Metadata
Show full item recordAbstract
Ratun merupakan tunas yang tumbuh dari batang padi yang dipanen. Produksi ratun umumnya sangat rendah, sehingga tidak menarik bagi petani untuk memelihara ratun. Produksi ratun dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki waktu panen dan tinggi pemotongan jerami. Saat ini, budidaya padi dengan metode SRI berkembang pesat. Budidaya SRI merupakan sistem pertanian yang efisien, karena pengurangan input dapat meningkatkan produksi padi. Selain itu, populasi dan aktivitas mikrob pada budidaya SRI dapat meningkat dengan sangat nyata. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas dan populasi mikrob tanah menurut budidaya SRI dan konvensional pada padi ratun I dan II, serta mengetahui pertumbuhan dan produksi padi ratun II yang berasal dari padi ratun I yang dibudidayakan menurut budidaya padi SRI dan budidaya padi konvensional. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel tanah untuk penghitungan populasi dan aktifitas mikrob budidaya SRI dan konvensional pada ratun I dan ratun II, serta membedakan produksi ratun I dan II pada tinggi pemotongan batang tanaman setinggi 3 cm dan 15 cm dari permukaan tanah. Aktivitas mikrob pada budidaya SRI juga lebih banyak dibandingkan budidaya konvensional, yaitu 9.17 mg CO2-C kg ghari pada ratun I dan 11.10 mg CO2-C kg hari pada ratun II. Total fungi dan total bakteri paling banyak, yaitu pada budidaya SRI. Total fungi sebanyak 1.91 × 10 SPK g¹ pada ratun I dan 3.74 × 10+ SPK g¹ pada ratun II, serta total bakteri yaitu 1.99 × 10 SPK g¹ pada ratun I dan 5.93 × 10 SPK g -1 pada ratun II. Produksi ratun II tidak tinggi karena adanya gangguan hama serangga dan burung. Hasil panen ratun I lebih tinggi dibandingkan ratun II, baik pada budidaya SRI maupun konvensional. Hasil panen pada pemotongan 3 cm juga lebih tinggi dibandingkan pemotongan 15 cm.