| dc.description.abstract | Salah satu upaya memenuhi peningkatan kebutuhan kayu tanpa merusak hutan alam, khususnya di Indonesia, telah diproyeksikan pembangunan 6,2 juta hektar Hutan Tanaman Industri (HTI) hingga tahun 2000 nanti. Berdasarkan besarnya manfaat, mudahnya ketersediaan benih dan besarnya kemampuan tumbuh sebagai persyaratan pemilihan jenis untuk HTI (Tampubolon, 1985), mahoni daun lebar (Swietenia macrophylla King) sangatlah berpotensi, tetapi dalam kenyataannya hingga saat ini pembangunan HTI jenis ini belum berkembang luas. Kendala utama yang dihadapi adalah serangan hama penggerek pucuk Hypsipyla robusta (Moore) yang menurunkan kuantitas dan kualitas produk (kayu), terutama terhadap tinggi batang bebas cabang tegakan mahoni yang telah terserang (Ditjen Kehutanan, 1976). Sehubungan dengan itu, permasalahan yang telah dikemukakan tersebut dapat dirumuskan sebagai "Seberapa besar penurunan secara kuantitas dan kualitas tegakan mahoni yang telah diserang hama penggerek pucuk tersebut, sehingga membuat tidak berkembang luasnya HTI mahoni di Indonesia hingga saat ini."
Dilatarbelakangi permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (a) panjang batang bebas cabang rata-rata tegakan mahoni daun lebar yang telah terserang hama penggerek pucuk Hypsipyla robusta (Moore) pada berbagai umur dan pada saat masak tebang; (b) besarnya volume batang bebas cabang per individu dan per luas tegakan-tegakan mahoni tersebut (m³/pohon dan m³/ha); (c) besarnya biaya pengelolaan hutan tanaman mahoni mulai saat persiapan hingga saat ditebang; (d) besarnya penerimaan bersih (keuntungan) dari tegakan mahoni pada saat ditebang (Rp/ha/th) dibandingkan dengan jenis lain; (e) pendugaan kualita kayu tegakan tersebut, sehingga diharapkan penelitian ini memberi masukan pada pihak... | id |
