dc.description.abstract | Upaya peningkatan nilai dekoratif atau penampilan kayu (tekstur, pola serat, warna) sering dilakukan melalui finishing terhadap permukaan kayu. Beberapa jenis bahan finishing seperti cat, meni, politur dan lain-lain banyak dijual di pasaran dan digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan nilai dekoratif kayu tersebut. Pengecatan menyebabkan permukaan kayu tertutup dan berubah warnanya sesuai dengan yang diinginkan, sedangkan dengan politur warna permukaan kayu relatif tidak berubah.
Bahan finishing pada prinsipnya bukan merupakan bahan pengawet karena tidak dapat mencegah terjadinya kerusakan kayu akibat serangan organisme perusak kayu, misalnya rayap kayu kering. Salah satu upaya agar bahan finishing mempunyai proteksi terhadap rayap kayu (Insecta: Isoptera) adalah dengan pencampuran bahan anti rayap (termitisida). Sementara itu penggunaan bahan pengawet kayu dari golongan piretroid, termasuk alfametrin, cenderung meningkat karena relatif aman terhadap lingkungan (Tarumingkeng, 1992). Alfametrin merupakan salah satu golongan insektisida piretroid yang diduga mempunyai potensi untuk dicampur dengan bahan finishing.
Di pihak lain rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light menyerang kayu berkualitas rendah sampai sedang (kelas awet III sampai IV) terutama kayu dalam keadaan kering (kadar air 10-15%). Hampir semua jenis kayu yang tidak diawetkan diserang rayap kayu kering ini, kecuali kayu-kayu awet. Serangannya menyebabkan rongga-rongga yang tidak teratur di dalam kayu dengan meninggalkan lapisan tipis di permukaan kayu, sehingga serangannya tidak terlihat dari luar (Tarumingkeng, 1971). | id |