| dc.description.abstract | Hutan sebagai salah satu sumber daya alam mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu sebagai paru-paru dunia dan merupakan salah satu dari kekayaan negara atau sumber devisa, oleh karena itu harus dijaga kelestariannya. Sejak beberapa tahun terakhir, kelestarian hutan semakin terancam oleh adanya kebakaran hutan. Bencana ini merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan hutan yang paling cepat dan paling besar daya rusaknya. Tahun 1982-1983 kebakaran hutan telah menghabiskan hutan hujan tropis seluas 4 juta hektar di Kalimantan. Pada tahun 1997 sampai 1998 ini, kebakaran hutan hampir meliputi di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan, Sumatra dan Irian Jaya. Berdasarkan laporan dari setiap propinsi di Indonesia, sampai akhir bulan November 1997, kebakaran hutan telah mencapai 165.561,83 hektar (PHPA, 1997).
Besarnya angka kerugian akibat kebakaran hutan menuntut kita untuk melakukan usaha pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan secara terus- menerus. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis) yang dikenal dewasa ini dengan istilah geomatika. Salah satu wahana yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut adalah satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta kerawanan kebakaran hutan melalui analisis sempadan hotspot, vegetasi penutupan lahan, indeks kekeringan dan informasi arah angin untuk mengetahui sebaran tingkat kerawanan bahaya kebakaran terhadap potensi hutan dan besar sebaran tingkat bahaya kebakaran per status pengelolaan hutan. | id |
