Pengaruh pemberian cendawan Trocodherma viride dan ekstrak kulit jagung (Zea mays L.) pada media limbah kedelai (Glycine max) dan tanah latosol terhadap pertumbuhan semai sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen)
Abstract
Pemenuhan kebutuhan bibit atau benih untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dipengaruhi oleh kualitas media semai. Tanah merupakan bahan media tumbuh semai tanaman kehutanan yang telah lama digunakan, salah satu jenisnya adalah jenis tanah latosol. Media lain yang dapat digunakan adalah bahan organik berupa limbah kedelai yang merupakan pemasok hara untuk kesuburan tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh penambahan T.viride dan ekstrak kulit jagung terhadap laju dekomposisi limbah kedelai dan pertumbuhan semai sengon (P.falcataria) di persemaian.
T.viride yang digunakan diperoleh dari pembiakan T.viride dengan campuran dedak, serbuk gergaji sengon dan diberi air sebagai medianya. Ekstrak kulit jagung yang dipakai diperoleh dengan merebus 50 gram kulit jagung dalam 200 ml air, sampai air hasil rebusan menjadi 100 ml. Setelah itu T.viride dan ekstrak kulit jagung dicampurkan dalam media yang akan dikomposkan sesuai dengan perlakuan yang dicobakan untuk dikomposkan selama 1,5 bulan. Media yang dipakai yaitu tanah latosol, tanah latosol dicampur dengan limbah kedelai (perbandingan tanah dan bahan organik sebesar 3:7, tanah seberat 71 gram dan bahan organik seberat 165 gram) dan limbah kedelai.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial 5 x 3 dengan rancangan dasar rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pendekomposisi sebagai faktor A terdiri dari taraf perlakuan, yaitu tanpa pendekomposisi (A0), T.viride (A1), ekstrak padat kulit jagung (A2), ekstrak cair kulit jagung (A3) dan ekstrak padat + cair kulit jagung (A4). Sedangkan faktor media sebagai faktor B terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: media tanah latosol (B0), media tanah latosol + limbah kedelai (B1) dan limbah kedelai (B2), dimana masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Pengujian data hasil penelitian dilakukan dengan uji F dan bila hasil uji F berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Peubah-peubah yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi, diameter, berat kering total dan indeks mutu bibit. Pada tahap akhir penelitian ini dilakukan analisa media tanam untuk melihat pH, kandungan C organik, N total, C/N rasio, P, KTK, Ca, Mg dan K....
Collections
- UT - Forest Management [2979]