dc.description.abstract | Pengelolaan hutan di Indonesia telah berlangsung puluhan tahun. Berbagai penelitian untuk meningkatkan kinerja telah banyak dilakukan. Hasil-hasil penelitian tersebut antara lain metoda-metoda pengelolaan dan teknik-teknik silvikultur serta tabel-tabel tegakan. Tabel-tabel tegakan yang selama ini dikenal dan telah baku adalah tabel tegakan terestris, sedangkan tabel tegakan udara masih belum banyak dikenal. Peubah-peubah foto udara yang berperan nyata dalam tabel tegakan udara masih diteliti. Penelitian tersebut dilakukan antara lain dengan pengamatan terhadap pembedaan kelas umur dan tinggi.
Pinus merkusii Jungh et de Vriese yang dikenal sebagai tusam atau pinus adalah jenis cepat tumbuh penyuplai bahan baku pulp, selain itu juga menghasilkan getah yang dijadikan bahan baku terpentin dan gondorukem. Tegakan Pinus merkusii di Perum Perhutani berbentuk sebagai hutan tanaman yang dibagi-bagi dalam 8 kelas umur dengan interval 5 tahun.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana kelas umur dan tinggi dapat dibedakan melalui foto udara dengan pendekatan analisis diskriminan serta mengetahui peubah apa saja yang berperan nyata dalam membedakan suatu kelas umur dan tinggi.
Data yang digunakan berasal dari Proyek Kerjasama Perum Perhutani dengan Fakultas Kehutanan IPB dalam pembuatan Kunci Interpretasi dan Stereogram di KPH Bandung Utara, pada bulan Februari 1998. Selanjutnya pengolahan dan analisis data berlangsung dalam bulan Mei-Juni 1998 | id |