Peranan vegetasi sebagai indikator pencemaran udara di daerah Bogor dan sekitarnya
View/ Open
Date
1998Author
Karmelya, Kiky
Rosalina, Upik
Setiadi, Yadi
Saefudin, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Tumbuhan selain mempunyai potensi mengurangi pencemaran udara, dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran, berdasarkan kepada gejala makroskopis, gejala mikroskopis (sitologi) maupun gejala fisiologis (seperti penurunan kandungan klorofil-a) dan biokimia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan vegetasi sebagai indikator pencemaran udara, khususnya terhadap pencemaran SO₂ dan debu terutama akibat kegiatan transportasi di Kebun Raya Bogor/KRB (daerah hutan kota), Terminal Bis Baranang Siang/TBS (daerah padat kendaraan) dan Kompleks Perumahan Villa Duta Baranang Siang/VD, berdasarkan kandungan klorofil-a dan abnormalitas sel pada daun.
Bahan yang digunakan untuk analisa kandungan klorofil-a yaitu daun dari 9 jenis pohon (Mimusops elengi, Pterocarpus indicus, Artocarpus heterophyllus, Mangifera indica, Bauhinia purpurea, Lagerstroemia speciosa, Acacia auriculiformis, Psidium guajava dan Ficus benjamina), yang terdapat di sekitar lokasi pengambilan sampel udara, baik daun muda, daun dewasa maupun daun tua. Preparat daun hanya dibuat untuk daun Pterocarpus indicus dan Artocarpus heterophyllus. Sebagai permbanding, diambil contoh daun dari Kompleks Perumahan Dosen di Kampus IPB Darmaga.
Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan SO, yaitu Metode Pararosanilin (metode spektrofotometri), sedangkan debu dengan metode gravimetri. Kandungan klorofil- a diukur dengan metode spektrofotometri. Penghitungan abnormalitas sel, pengukuran panjang dan lebar sel daun dilakukan pada semua jaringan daun (epidermis atas/bawah, palisade dan bunga karang).
Collections
- UT - Forest Management [3063]