Deteksi perubahan penutupan lahan dan hutan akibat kebakaran menggunakan citra mos-messr dan landsat TM : Studi kasus di HPHTI PT Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan
View/ Open
Date
1999Author
Pujiastuti, Endang
Saleh, M. Buce
Jaya, I Nengah Surati
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan di Indonesia merupakan bencana tahunan yang menimbulkan kerugian sangat besar. Secara langsung kebakaran hutan menyababkan kerusakan vegetasi yang berakibat berubahnya penutupan lahan di areal yang terbakar. Untuk mengetahui kerugian yang ditimbulkan secara cepat dan akurat, perlu dilakukan deteksi perubahan penutupan lahan tersebut menggunakan teknik penginderaan jauh citra berulang.
Dalam penelitian ini dicoba menggunakan 2 citra dari sensor yang direkam dari 2 waktu yang berbeda, yaitu citra MOS-MESSR (Marine Observation Satellite-Multispectral Electronic Self Scanning Radiometer) rekaman tanggal 17 Mei 1992 dan citra Landsat TM (Thematic Mapper) rekaman tanggal 18 Agustus 1997. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dan kombinasi terbaik dari kedua citra tersebut dalam mendeteksi perubahan penutupan lahan akibat kebakaran serta untuk mengetahui luas dan komposisi perubahan yang terjadi selama periode waktu 1992-1997.
Penelitian dilakukan di Unit VII, VIII, dan IX HPHTI PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. Pengambilan data lapangan dilaksanakan pada tanggal 30 April 4 Juni 1998 sedangkan pengolahan data dimulai pada bulan Oktober 1998 Juli 1999 di Laboratorium Penginderaan Jauh Fakultas Kehutanan IPB.
Analisis vegetasi dilakukan pada penutupan lahan hutan dengan mencatat kondisi kerusakan vegetasi akibat kebakaran di beberapa petak contoh yang mewakili. Data ini digunakan untuk perhitungan potensi hutan dan intensitas kerusakan akibat kebakaran.
Tahap pengolahan citra yang penting dalam mengkombinasikan citra MOS dan TM adalah koreksi radiometrik dan geometrik. Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh atmosfer. Nilai DN (Digital Number) citra MOS lebih kecil daripada citra TM karena adanya perbedaan sensor, kondisi atmosfer, sudut matahari, dan kelembaban permukaan penutupan lahan yang sama antara 2 waktu pengambilan. Untuk menghindari kesalahan interpretasi pada areal tidak berubah (no change) karena perbedaan nilai DN tersebut dilakukan koreksi dengan metode pembetulan regresi (regression adjustment). Pada dasarnya metode ini meregresikan DN dari areal-areal no change pada band-band citra MOS dan TM yang memiliki karakteristik panjang gelombang yang sama....
Collections
- UT - Forest Management [3001]