Keragaan balok kayu dengan sambungan momen pelat persegi dari bambu laminasi bersilang
Abstract
Peningkatan permintaan kayu untuk konstruksi yang meningkat tidak disertai dengan persediaan kayu untuk kebutuhan konstruksi. Upaya pemenuhan kebutuhan tersebut adalah penambahan bahan baku kayu dari hutan tanaman rakyat (HTR). Namun, kayu cepat tumbuh (fast growing species) dari HTR memiliki kelemahan dari segi kekuatan dan keterbatasan dimensi untuk dijadikan bahan konstruksi. Oleh karena itu, perlu ada modifikasi sambungan balok kayu untuk dijadikan bahan konstruksi bangunan. Penggunaan bambu laminasi bersilang sebagai alat sambung dirasakan tepat karena bambu melimpah dan memiliki kekuatan yang tinggi. Balok yang disambung dengan bambu laminasi bersilang arah pembebanan horizontal memiliki nilai MOE 12336.58-12945.14 kg.cm² sedangkan untuk MOR 72.71- 76.04 kg.cm². Pada arah pembebanan vertikal, MOE alat sambung bambu laminasi bersilang 10659-11940 kg.cm², sedangkan untuk MOR 60.89-74.24 kg.cm². Penggunaan bambu laminasi bersilang sebagai alat sambung tidak perlu memperhatikan arah penyusunan dan arah pembebanan. Namun, penggunaannya dapat lebih memperhatikan dari segi biaya dan kemudahan penerapannya di masyarakat.
Collections
- UT - Forest Products [2184]