Pengelolaan Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao oleh Petani di Kabupaten Luwu Timur dan Potensi Bakteri Endofit sebagai Agens Pengendali
Date
2024-03-27Author
Sari, Nurhikmah Mutmainna
Munif, Abdul
Widodo
Purwantara, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi potensial untuk peningkatan devisa negara. Produktivitas kakao belum tercapai secara optimal karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan petani sehingga intensitas serangan hama dan penyakit masih cukup tinggi. Rendahnya produktivitas kakao juga dipengaruhi oleh penyakit, salah satu diantaranya yaitu Vascular Streak Dieback (VSD) yang disebabkan oleh cendawan Oncobasidium theobromae. Penyakit VSD dapat terjadi mulai dari fase pembibitan, tanaman muda, maupun tanaman dewasa yang berproduksi. Pengendalian penyakit VSD masih sulit dilakukan karena cendawan O. theobromae merupakan cendawan parasit obligat menginfeksi jaringan xilem tanaman yang terlindung dan sulitnya mengembangbiakkan pada media buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan hama dan penyakit padatanaman kakao serta mengkaji potensi isolat bakteri endofit dalam mengendalikan penyakit VSD.
Penelitian pertama merupakan penelitian lapangan dengan pengamatan tanaman di lahan kakao dan wawancara langsung dengan petani menggunakan acuan kuesioner terstruktur di Kecamatan Burau dan Wotu di Kabupaten Luwu Timur. Jumlah responden petani adalah 50 petani untuk setiap kecamatan, pemilihan petani responden dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan mudah ditemui dan lokasi kebun yang mudah dijangkau. Penelitian kedua adalah melakukan screening beberapa isolat bakteri endofit terhadap penyakit VSD. Kegiatan ini meliputi persiapan isolat bakteri endofit, pembibitan benih kakao, penempatan bibit kakao pada pohon kakao yang bergejala VSD, aplikasi bakteri endofit dengan cara penyiraman dan penyemprotan, pengamatan peubah agronomi serta pengamatan intensitas penyakit. Kegiatan di laboratorium dilanjutkan dengan isolasi patogen dari bibit kakao yang menunjukkan gejala VSD dengan media water agar.
Penelitian pertama menunjukkan sebagian besar petani responden merupakan kelompok tani aktif. Hama dan penyakit adalah permasalahan utama yang dihadapi petani dalam budi daya kakao. Mayoritas petani responden menggunakan klon MCC 02 pada lahan kakaonya dan jarak tanam yang digunakan yaitu 3x3 m. Penyakit yang ditemukan pada lahan kakao petani diantaranya, yaitu VSD, busuk buah, jamur upas, dan kanker batang. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan melalui penggunaan pestisida kimia dan pemangkasan (teknik budi daya). Petani kakao di Kecamatan Burau dan Wotu rutin melakukan pemangkasan sebagai salah satu teknik pengendalian penyakit pada lahan kakao. Pemangkasan pada tanaman kakao yang dilakukan petani bertujuan untuk membuang cabang yang sakit serta memacu pertumbuhan bunga dan buah.
Penelitian kedua menunjukkan bahwa dari 8 isolat bakteri endofit yang diuji, hanya salah satu bakteri endofit yaitu isolat LCA 19 yang mampu menunjukkan hasil yang positif dan mampu meningkatkan pertumbuhan bibit kakao dibanding kontrol. Namun, hal ini berbeda dengan hasil pengamatan intensitas penyakit yang menunjukkan bahwa perlakuan bakteri endofit belum mampu untuk menurunkan keparahan penyakit yang disebabkan oleh cendawan O. theobromae. Hasil isolasi cendawan pada bibit kakao yang bergejala VSD, ditemukan adanya asosiasi beberapa cendawan seperti Fusarium sp., Rhizoctonia sp., dan Colletotrichum sp.
Collections
- MT - Agriculture [3754]