Sistem pengelolaan dan kontribusi kebun campuran terhadap pendapatan rumah tangga : Studi kasus di Desa Sukawening Kecamatan Cipaku Sub DAS Cimuntur dan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Sub DAS Ciseel, DAS Citanduy Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Abstract
Sejalan dengan peningkatan kebutuhan manusia, sebagai akibat pertambahan penduduk, kebutuhan lahan untuk pertanian bertambah. Sebagai akibatnya, petani terpaksa menggunakan lahan yang kurang sesuai untuk pertanian, misalnya karena mempunyai lereng yang curam. Saat ini, sebagian lahan-lahan di sekitar kawasan DAS Citanduy terebut sudah merupakan kebun-kebun campuran yang terdiri dari bermacam-macam jenis tanaman buah-buahan dan tanaman keras lainnya.
Kebun campuran merupakan model yang terdapat dimana-mana dan pada tahap awal cukup jelas kelihatan interaksi antara tanaman pohon-pohon dengan tanaman pangan tetapi lama kelamaan akan didominasi tanaman strata atas (pohon-pohon). Namun jika luas lahan mernungkinkan serta penataan dapat dilakukan dengan baik, masih ada peluang untuk dikombinasikan dengan tanaman pangan, atau palawija, dan ternak dibawahnya (Djogo, 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pengelolaan kebun campuran di Desa Sukwening dan Desa Sidamulih, menghitung kontribusi kebun campuran bagi pendapatan total rumahtangga petani dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan kebun campuran rumahtangga petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Sukawening Kecamatan Cipaku dan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis selama bulan Oktober tahun 2001. Cara pengambilan sampel desa dilakukan secara purposive sampling yaitu lokasi yang terdapat kebun campuran di sekitar kawasan daerah aliran sungai Citanduy. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuisioner.
Kebun campuran yang berada di Desa Sukawening dan Desa Sidamulih berkembang dari program penghijauan. Beberapa sebutan untuk tanah di desa yang dimiliki oleh petani baik itu orang asli desa tersebut atau luar desa adalah tanah milik dan tanah bengkok yang terbagi menjadi tanah lungguh dan tanah garapan. Desa Sukawening dan Desa Sidamulih merupakan desa swasembada dalam mengelola kebun campurannya. Desa Sukawening disebut sebagai lokasi dampak terhadap proyek penghijauan Citanduy. Disamping dalam upaya pelestarian alam, Desa Sukawening merupakan daerah penyangga bagi daerah lain yang rawan akan bahaya erosi dan banjir. Di. Desa Sidamulih banyak sekali petani yang masih belum menerapkan upaya pelestarian alam, sehingga mereka hanya menanam karena untuk mendapatkan hasil keuntungan sebesar-besarnya....
Collections
- UT - Forest Management [2977]