Show simple item record

dc.contributor.advisorWijayanto, Nurheni
dc.contributor.authorPujaningrum, Ristina Rahmi
dc.date.accessioned2024-03-27T01:42:04Z
dc.date.available2024-03-27T01:42:04Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143736
dc.description.abstractSalah satu upaya pengembangan aneka usaha kehutanan adalah mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Usaha pengelolaan hutan kemasyarakatan tersebut berhubungan dengan potensi lahan yang dimiliki oleh masyarakat. Pemanfaatan lahan yang baik dilakukan dengan teknik agroforestry, yaitu pelaksanaan usaha pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan dalam suatu lahan. Salah satu pola agroforestry adalah pelaksanaan pekarangan. Pelaksanaan pekarangan di Jawa Timur telah banyak dilakukan dan salah satu contohnya adalah pelaksanaan pekarangan di Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Keberhasilan kegiatan pengelolaan pekarangan ini tidak terlepas dari faktor sosial budaya masyarakat setempat. Salah satu faktor sosial budaya masyarakat yang dianggap sangat penting peranannya dan erat hubungannya dengan masalah tersebut adalah motivasi petani. Motivasi sangat menentukan tingkat prestasi kerja, produktivitas kerja dan tindakan petani terhadap keberhasilan usahanya. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi petani dalam mengelola lahan pekarangannya dengan sistem wanatani beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, mengetahui pola dan struktur usaha tani pekarangan, besar sumbangan pendapatan dari pepohonan terhadap pendapatan pekarangan dan besarnya kontribusi pendapatan pekarangan terhadap pendapatan total rumah tangga petani. Contoh (responden) ditentukan dengan cara Systematic Sampling with Random Start terhadap rumah tangga petani yang dianggap dapat mewakili populasi yang melaksanakan usaha tani pekarangan atau memiliki pekarangan relatif baik sehingga dapat menunjukkan aspek-aspek yang akan diteliti. Pengambilan contoh sebanyak 40 responden. Kemudian contoh yang telah dipilih distratifikasi berdasarkan luas kepemilikan lahan pekarangan secara keseluruhan dimana 15% responden (6 orang) termasuk kedalam strata 1 (> 0,5 hektar), 17.50% (7 orang) termasuk strata 11 (>0,26-≤ 0,5 hektar), 17.50% (7 orang) termasuk strata III (>0,11-0,26 hektar) dan 50% (20 orang) termasuk strata IV (0,11 hektar). Luas pekarangan responden rata-rata adalah 0,25 hektar yang tersebar mulai 0,025 hektar sampai dengan seluas 1 hektar....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcManagementid
dc.titleMotivasi petani dalam mengelola lahan pekarangannya dengan sistem wanatani di Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record