Analisis pendapatan penyadap getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Bogor KPH Bogor
Abstract
Kelas Perusahaan Pinus merupakan urutan kedua terpenting setelah Kelas Perusahaan Jati di PT Perhutani. Selain sebagai penghasil kayu, Pinus juga merupakan penghasil getah. Kedua hasil tersebut mempunyai kedudukan penting dalam perolehan pendapatan PT Perhutani. Namun yang lebih banyak mendapat perhatian adalah hasil getahnya yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin.
Sebagai penguasa lahan hutan di pulau Jawa, PT Perhutani memiliki kewajiban moral untuk turut mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Sehingga PT Perhutani berusaha melibatkan masyarakat desa sekitar hutan dalam kegiatan pengelolaan hutan. Salah satunya adalah kegiatan penyadapan getah pinus dimana masyarakat dilibatkan sebagai tenaga penyadap. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan juga mengenai kebiasaan masyarakat desa sekitar hutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan penyadap dari kegiatan penyadapan getah pinus dan sumbangannya terhadap pendapatan total penyadap serta untuk mengetahui faktor-faktor sadapan yang mempengaruhi pendapatan penyadap dari sektor sadapan.
Penelitian dilaksanakan di BKPH Bogor KPH Bogor PT Perhutani Unit III Jawa Barat selama dua bulan, yaitu bulan Maret-Mei 2001. Penentuan Responden dilakukan secara sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap penyadap dengan menggunakan kuisioner dan pencatatan data sekunder dari instansi yang terkait. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier.
Pendapatan penyadap tergantung pada kemampuan penyadap dalam menghasilkan getah karena pendapatan penyadap merupakan perkalian antara jumlah getah yang dihasilkan dengan tarif upah yang berlaku. Rata-rata pendapatan penyadap pendatang sebesar Rp 324.349,23 tiap bulan lebih besar dari rata-rata pendapatan penyadap lokal sebesar Rp 296.056,11 tiap bulan. Terjadinya perbedaan tersebut karena adanya produktivitas penyadap yang berlainan dalam melakukan penyadapan. Penyadap pendatang mampu menghasilkan getah rata-rata sebesar 360,39 kg/bulan dan penyadap lokal sebesar 328,95 kg/bulan...
Collections
- UT - Forest Management [2977]