Analisis situasi pemasaran nilam dari Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat
Abstract
Paradigma kebijakan pembangunan kehutanan, kini telah berubah dari orientasi pengelolaan produksi kayu (timber management) menjadi pengelolaan sumberdaya hutan (resource based forest management) yang berdaya guna, berkelanjutan dan mampu memicu peningkatan peran masyarakat dalam pengembangan perekonomian rakyat. Minyak atsiri sebagai salah satu jenis hasil hutan bukan kayu banyak dikembangkan oleh masyarakat di dalam hutan maupun di sekitar hutan. Petani juga mengembangkannya dalam bentuk perkebunan sebagai salah satu sumber pendapatan. Salah satu bentuk komoditi dari minyak atsiri adalah minyak nilam (patchouli oil) yang memiliki peranan penting sebagai komoditas ekspor non migas Indonesia. Minyak nilam digunakan sebagai bahan baku wewangian, pengawet tekstil, dan sebagainya. Selain dalam bentuk minyak, nilam juga diminta dalam bentuk daun dan ranting nilam kering yang digunakan sebagai bahan baku farmasi, dan jamu. Mengingat ekspor nilam cukup besar sumbangannya dalam pemasukan devisa negara dan pendapatan rakyat, maka pemasaran nilam sebagai salah satu bagian dari rangkaian pengusahaan nilam menarik untuk dikaji.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi pemasaran nilam dalam bentuk minyak maupun daun dan ranting kering nilam yang meliputi situasi produk, situasi pasar, dan situasi distribusi, serta meramalkan prospek pasar / usahanya dimasa yang akan datang, dan kemungkinan pengembangannya dalam pembangunan kehutanan. Situasi produk mendeskripsikan bagaimana teknik budidaya nilam, sistem pemanenan dan pasca panen, sistem pengolahan / penyulingan, dan sistem pengemasan / pengepakan. Situasi pasar yang dianalisis mengenai struktur dan perilaku pasar yang terbentuk. Situasi distribusi menggambarkan bentuk saluraan pemasaran, jumlah dan ukuran pelaku pasar, biaya pemasaran, harga jual dan beli nilam, keuntungan pemasaran, margin pemasaran dan farmer's share. Peramalan prospek pasar / usaha nilam dilakukan dengan analisis tabulasi.
Metode analisis diskripsi secara kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menggambarakan situasi pemasaran nilam, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data kuantitatif untuk mengetahui efisiensi produksi digunakan pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, dan beberapa daerah tempat lembaga pemasaran yang membeli nilam dari Kabupaten Sukabumi. Pelitian ini dilakukan selama 3 bulan (Agustus - November 2001)....
Collections
- UT - Forest Management [2977]