Show simple item record

dc.contributor.advisorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.advisorHusaeni, E.A.
dc.contributor.authorPurba, Dahlia
dc.date.accessioned2024-03-26T07:25:22Z
dc.date.available2024-03-26T07:25:22Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143667
dc.description.abstractDampak kebakaran butan ineliputi berbagai aspek meliputi ekologi, ekonomi dan politik. Secara ekologi, kebakaran hutan dapat mempengaruhi lima proses ekologi, yaitu suksesi alami, produksi bahan organik dan proses dekomposisi, siklus unsur hara, siklus hidrologis dan pembentukan tanah. Besar kecilnya dampak yang ditimbulkan tergantung kepada tipe vegetasi, tipe kebakaran dan jenis organisme yang hidup di areal tersebut. Peristiwa kebakaran secara tidak langsung dapat merubah iklim mikro di areal tersebut dan ini akan berpengaruh terhadap kehidupan. Hutan yang terbakar menjadi terbuka sehingga merangsang terjadinya suksesi dan terganggunya keseimbangan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada keragaman dan kelimpahan famili serangga di areal hutan sekunder sebelum dan sesudah terbakar. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pendekatan dengan cara membandingkan keragaman dan kelimpahan serangga antara areal sebelum pembakaran dengan areal yang telah terbakar. Penelitian berlangsung selama 8 minggu, dimulai bulan Juni-Agustus tahun 2001 di areal hutan sekunder di Haurbentes, Jasinga, Jawa- Barat. Unit pengamatan terdiri atas 16 sub-plot masing-masing berukuran Im x 1m pada plot besar (ukuran 20m x 20m) di areal tegakan hutan sekunder. Jenis pohon dominan pada lokasi penelitian adalah pohon puspa dan tumbuhan bawah berupa rumput ilat. Pada areal yang belum terbakar pengamatan dan pengambilan data dilakukan pada setiap sub-plot. Hal yang sama juga dilakukan pada areal setelah pembakaran. Penguinpulan serangga tanah dari setiap sub-plot adalah dengan cara manual, yaitu penangkapan langsung dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti pinset, botol spesimen, corong, pit fall, dan lain- lain. Serangga yang dijadikan obyek penelitian meliputi semua serangga di permukaan tanah dan pada kedalaman 1 cm. Parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan kelimpahan serangga pada penelitian ini terdiri atas Indeks Kekayaan Jenis (Dmg), Indeks Keragaman Jenis (H') dan Indeks Kemerataan Serangga (E)....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcForest firesid
dc.titleDampak kebakaran hutan terhadap kelimpahan serangga tanah pada tegakan hutan sekunder di Haurbentes, Jasinga, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record