View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Moraxella bovis : sifat biologik, penyakit dan immunitas yang ditimbulkannya

      Thumbnail
      View/Open
      Full Text (4.750Mb)
      Date
      1986
      Author
      Astuti, Adhityani Tri Yuli
      Pasaribu, Fachriyan Hasmi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Moraxella bovis adalah bakteri penyebab penyakit In fectious Bovine Keratokonjunctivitis (IBK). Suatu peradangan pada mata yang setiap tahun menjadi wabah di peternakan-peternakan sapi. Untuk menimbulkan wabah tersebut, Moraxella bovis selalu disertai dengan faktor-faktor pre disposisinya seperti sinar ultraviolet, lalat dan debu. Moraxella bovis yang mampu menimbulkan wabah IBK berasal dari strain virulen. Strain itu berdasarkan sifat bakteriologiknya adalah Gram negatif, berbentuk batang gemuk dengan ujung-ujung membulat, berpasangan, tidak berspo ra, tidak berkapsul, non motil, mampu menghemolisa darah dan mempunyai pili. Moraxella bovis disebarkan melalui kontak langsung dengan cairan mata yang infektif dan secara tidak langsung melalui lalat. Gejala klinis yang ditim bulkannya berupa konjunctivitis sampai panophthalmia parah. Moraxella bovis sensitif terhadap antibiotik berspek- trum luas. Dalam skala besar, pemberian antibiotik dapat menimbulkan resistensi, oleh sebab itu perlu diadakan uji sensitivitas terlebih dahulu sebelum penggunaan antibiotik tersebut. Alternatif lain penanggulangan IBK adalah melalui vaksinasi. Vaksinasi mampu mengurangi jumlah kasus yang mungkin terjadi, mengurangi keparahan penyakit dan memperpendek waktu berlangsungnya penyakit. Hasil vaksinasi akan optimal dengan memperhatikan bahwa strain vak sin yang digunakan homolog dengan strain Moraxella bovis yang ada di daerah tersebut atau menggunakan strain Moraxella bovis bervirulensi tinggi, umur hewan yang di vaksin tidak lebih dari 132 hari, vaksinasi dilakukan 3 kali dengan interval 14 21 hari dengan vaksinasi terakhir dilakukan 46 52 hari sebelum musim lalat tiba dan route pemberian adalah subcutaneous. Penelitian-penelitian terbaru diharapkan akan mendapatkan vaksin yang dapat menimbulkan respon antihemolisin terhadap Moraxella bovis.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143480
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository