Inseminasi buatan pada kelinci
View/ Open
Date
1987Author
Suyadi
Toelihere, Mozes R.
Taurin, M. Buyung
Metadata
Show full item recordAbstract
Di Indonesia, upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani antara lain dengan jalan mengembangkan usaha ternak kelinci karena kelinci mampu tumbuh dan berkembangbiak dengan cepat, dagingnya mempunyai kandungan zat-zat makanan yang tidak kalah dengan ternak lainnya, mampu memanfaatkan hijauan dalam jumlah besar dan mudah dipelihara. Disamping itu kulitnya dapat digunakan untuk bahan kerajinan tangan seperti tas, topi, hiasan dinding dan lain-lain; kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.
Untuk mempertinggi produktivitas kelinci, inseminasi buatan (IB) dapat digunakan pada perkembangbiakannya. Prosedur IB pada kelinci meliputi seleksi dan pemeliharaan pejantan; penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan dan pengangkutan semen; induksi ovulasi; inseminasi dan evaluasi hasil inseminasi pada betina, Penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan dan pengangkutan semen kelinci pada prinsipnya
sama dengan ternak lainnya.
Tidak seperti ternak mamalia umumnya, inseminasi pada kelinci harus didahului dengan induksi ovulasi sebab kelinci termasuk ovulator induksi.