Show simple item record

dc.contributor.advisorSuparman, Domon S
dc.contributor.authorSantoso, Kurniawan Budhi
dc.date.accessioned2024-03-25T03:28:49Z
dc.date.available2024-03-25T03:28:49Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143204
dc.description.abstractKayu dan hasil hutan non kayu lainnya dapat lebih bernilai ekonomis jika dapat dikeluarkan dari hutan sebagai produk yang bermanfaat tinggi. Mengeluarkan hasil hutan tersebut memerlukan suatu kegiatan yaitu pemanenan hasil hutan yang salah satu tahapan kegiatannya ialah pengangkutan kayu. Pengangkutan kayu dilakukan setelah penyaradan atau angkutan antara dan dimulai pada saat kayu-kayu itu dimuat di tempat-tempat pengumpulan (ke atas truk, kereta, cikar atau lain-lainnya) atau dikumpulkan pada rakit-rakit, untuk dibawa ke tempat penggergajian atau tempat penimbunan (Juta, 1954). Kegiatan pengangkutan kayu dalam pemanenan memerlukan biaya yang paling tinggi dibanding dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Salah satu alternatif dalam menekan biaya pengangkutan adalah efisiensi kerja melalui penerapan manajemen kegiatan yang baik, oleh karena itu dalam pelaksanaannya membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor mengadakan kegiatan magang yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bekualitas dan siap pakai. Kegiatan magang dilaksanakan pada bulan November 2001 Februari 2002 di perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan PT. ITCI Kartika Utama, Provinsi Kalimantan Timur. Diharapkan dengan kegiatan magang ini, mahasiswa dapat mempunyai pengalaman praktis dan keterampilan yang sesuai dengan bidang keahlian studinya serta kemampuan analisis berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Lingkup kegiatan magang berfokus pada kegiatan seksi pengangkutan kayu, khususnya pengangkutan kayu di darat dengan menggunakan logging truck. Selama proses pengangkutan dilakukan pengamatan terhadap tugas dan pekerjaan kepala seksi pengangkutan kayu serta mendampingi kepala seksi pengangkutan kayu dalam melaksanakan tugasnya, sehingga diharapkan dapat mengetahui lebih jelas pekerjaan kepala seksi pengangkutan kayu, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan evaluasi, termasuk proses administrasi dalam kegiatan pengangkutan kayu. Metode magang yang digunakan antara lain metode komunikasi (wawancara, diskusi dan studi literatur), metode observasi (pengamatan kegiatan di lapangan) dan metode time study (pengukuran waktu kerja). Kegiatan magang dimulai dari pengamatan terhadap pembuatan jalan angkutan dengan menggunakan 2 (dua) unit traktor Cat D8H. Secara umum tahapan dalam pembuatan jalan meliputi pembuatan rencana jalan, pembersihan daerah milik jalan, pembentukan badan jalan berupa kegiatan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcLoggingid
dc.titlePengangkutan kayu di hutan alam : Studi kasus di HPH PT ITCI Kartika Utama, Kalimantan Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record