| dc.description.abstract | Kegiatan pengelolaan hutan memerlukan suatu rencana pengelolaan yang baik, cermat dan terarah, agar tercapai hasil yang maksimal dan menguntungkan baik secara ekonomi maupun ekologi. Untuk keperluan tersebut, inventarisasi hutan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan hutan yang memegang peranan penting, karena data yang dihimpun akan menjadi dasar utama bagi usaha pemanfaatan hutan yang akan dilakukan.
Inventarisasi hutan merupakan suatu usaha untuk mengetahui kuantitas dan kualitas pohon di hutan serta berbagai karakteristik tempat tumbuhnya yang lebih menitikberatkan pada pengumpulan informasi mengenai potensi tegakan.
Pengelolaan hutan perlu mengetahui potensi tegakan hutan yang dapat diproduksi untuk memasok industri perkayuan. Pengumpulan informasi mengenai potensi tegakan ini berhubungan erat dengan pengukuran volume kayu. Pengukuran volume pohon dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk tujuan penaksiran volume kayu agar sumber kesalahan dapat diperkecil, sebaiknya dipergunakan tabel pembantu yang praktis, tabel tersebut biasa disebut tabel volume. Praktis disini dalam arti mudah dalam menggunakannya dan mudah dalam mengukur kunci pembacanya, sehingga faktor obyektifitas dapat dipertahankan serta ketelitiannya masih dalam batas-batas yang diperkenankan. Tabel volume pada umumnya menggunakan satu atau dua peubah bebas yaitu diameter setinggi dada dan/atau tinggi pohon.
Tabel volume pohon dapat dikelompokkan menjadi tabel volume lokal, tabel volume standar dan tabel volume kelas bentuk. Tabel volume lokal adalah penaksiran volume hanya melalui satu peubah bebas yaitu diameter setinggi dada. Tabel volume standar adalah tabel yang disusun berdasarkan beberapa peubah bebas, yaitu hubungan antara volume pohon dengan peubah diameter setinggi dada dan tinggi pohon. Sedangkan tabel volume kelas bentuk adalah penaksiran volume berdasarkan diameter setinggi dada, tinggi pohon dan angka bentuk... | id |
