Kegagalan reproduksi karena hypofungsi ovarium dan penanggulangannya pada sapi perah di kecamatan pujon, malang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor penyebab hypofungsi ovarium pada suatu populasi ternak sapi perah serta kemungkinan penanggulangannya di wilayah kerja Koperasi SAE, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam usaha pengendalian masalah hypofungsi ovarium pada sapi perah.
Penelitian dilakukan melalui beberapa cara, yaitu mengadakan survey yang meliputi wawancara dan pengambilan data skunder, serta kegiatan lapang yang mencakup pendiagnosisan, pengobatan hypofungsi ovarium dan pencatatan hasil.
Hewan yang dipergunakan sebagai materi penelitian adalah sapi perah betina dewasa sebanyak 115 ekor, 25 ekor diantaranya mengalami gangguan reproduksi hypo- fungsi ovarium.
Hewan-hewan percobaan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama sebanyak 17 ekor disuntik dengan preparat hormon progesteron (Potahormon) sebanyak 6 mililiter setiap ekor secara intra muskuler. Sedang kelompok kedua sebanyak 8 ekor dipijit ovariumnya melalui eksplorasi rektal dan diberi antibiotika campuran antara penicillin dengan dosis 2.4 juta IU dan 1 gram streptomycin (penstrep) per ekor yang diberikan secara intra uterin, disamping pengadaan perbaikan mutu dan jumlah makanan.
Keberhasilan pengobatan ditentukan oleh adanya gejala-gejala berahi dari hewan-hewan yang telah diobati. Hal ini diketahui dari laporan-laporan peternak, inseminator dan langsung melakukan pengamatan di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 ekor sapi yang disuntik dengan preparat hormon progesteron, ll ekor diantaranya (64.70 persen) menunjukkan gejala berahi. Sedang 8 ekor sapi yang diberi perlakuan dengan cara pe- 1 mijitan ovariumnya serta pemberian antibiotika penstrep dan perbaikan mutu serta jumlah makanan, 7 ekor diantara- nya (87.50 persen) menunjukkan gejala berahi…