Penampilan Reproduksi Sapi Perah Di Kabupaten D.T.II Cirebon
Abstract
Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penampilan reproduksi sapi perah di Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon. Sapi yang digunakan sebagai bahan studi kasus ini adalah sapi perah milik peternak (rakyat) di Kecamatan Sumber, Weru, Cirebon Barat, Astanajapura, Babakan, Ciledug dan Kecamatan Waled.
Populasi ternak sapi perah di Kabupaten Cirebon selalu mengalami penurunan jumlahnya tiap tahun. Jumlah populasi sekarang tinggal sepertiga dari jumlah sapi perah bantuan pemerintah yang telah disampaikan pada masyarakat, baik melalui kredit koperasi maupun yang melalui dinas peternakan.
Pola beternak masyarakat pada umumnya masih bersifat tradisional, tatalaksana peternakan belum terlaksana dengan baik dan benar. Tehnologi yang dimanfaatkan masih sederhana, baik dalam menangani kesehatan ternak, pemberian pakan, penanganan reproduksi, maupun penanganan dan pengelolaan produksi ternaknya.
Tingkat pendidikan peternak masih rendah, dan bukan merupakan pendidikan kejuruan yang berhubungan dengan bidang peternakan. Pengetahuan beternak lebih banyak dipero- leh dari pengalaman pribadi, dari leluhur secara turun temurun, maupun dari penyuluhan dan kursus-kursus pertanian atau peternakan dari dinas peternakan. Usaha peternakan sapi perah di Kabupaten Cirebon pada umumnya bukan merupa- kan usaha (pekerjaan) utama bagi peternak.
Ternak umumnya dikandangkan sepanjang hari, sedikit sekali peternak yang mau melepas ternaknya untuk memberi kesempatan bergerak (latihan). Pemberian pakan umumnya dua kali sehari, dengan hijauan yang cukup, tetapi sedikit sekali peternak yang menambahkan konsentrat sebagai makanan tambahan atau makanan penguat.
Ternak sapi perah di Kabupaten Cirebon, hampir semuanya dikawinkan dengan inseminasi buatan (IB). Tingkat kesuburan ternak sapi perah di Kabupaten Cirebon masih rendah. Tingkat efisiensi reproduksinya juga rendah, service per conceptionnya mencapai 2,4, conception rate hanya men- capai 50,29% dan calving intervalnya rata-rata mencapai 14- 16 bulan, sedangkan angka kelahiran seluruhnya hanya menca- pai 43,2%...