Show simple item record

dc.contributor.advisorDjamhuri, Edje
dc.contributor.advisorZuhud, Ervizal Amir M.
dc.contributor.authorAliadi, Arif
dc.date.accessioned2024-03-20T06:47:48Z
dc.date.available2024-03-20T06:47:48Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142623
dc.description.abstractDalam penulisan ini penyajiannya ditekankan kepada kemungkinan penangkaran Anaphalis javanica dengan cara stek batang yang berasal dari cabang primer, sekunder, dan tersier dengan menggunakan zat pengatur tumbuh NAA dan IBA. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh NAA dan IBA terhadap persen hidup, persen berakar, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar, dan pertumbuhan stek A. javanica. Data suhu udara, kelembaban relatif udara, intensitas radiasi surya diambil untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar stek atau di habitat aslinya. Data curah hujan dan data tanah diambil dari data sekunder. Untuk mengetahui pengaruh NAA dan IBA terhadap stek javanica digunakan Percobaan Faktorial dalam Rancangan A. Acak Kelompok, dengan dua faktor dan tiga kelompok, dimana faktor A adalah konsentrasi NAA dan faktor B adalah kon- sentrasi IBA, masing-masing terdiri dari empat taraf, yaitu 0 ppm, 1 000 ppm, 2000 ppm dan 3 000 ppm, sedangkan sebagai kelompok adalah bagian batang yang dibuat untuk bahan stek, dimana kelompok I adalah cabang primer, kelom- pok II adalah cabang sekunder, dan kelompok III adalah cabang tersier. membandingkan dengan Selain itu dilakukan juga Uji Dunnet untuk nilai tengah stek yang diberi NAA dan IBA nilai tengah stek yang tidak diberi NAA dan IBA (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pemberian NAA dan IBA, serta asal bahan stek tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap persen hidup, persen berakar, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar, dan jumlah daun stek A. javanica. Demikian juga dengan dengan hasil uji dunnet, tidak ada nilai tengah stek kontrol yang berbeda nyata dengan nilai tengah stek yang diberi NAA dan IBA. Jumlah stek yang mati setelah 16 minggu atau 37.25%. adalah 87 Faktor yang diduga menyebabkan kematian stek adalah kandungan makanan di dalam stek dan umur stek, serta tidak stabilnya suhu dan kelembaban relatif udara di dalam sungkup…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPenangkaran edelweis (Anaphalis javanica (BI.) Boerl.) dengan stek batangid
dc.titlePenangkaran edelweis (Anaphalis javanica (BI.) Boerl.) dengan stek batangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record