Show simple item record

dc.contributor.advisorNurulalia, Lia
dc.contributor.advisorDadang
dc.contributor.authorSejati, Andhika Satria
dc.date.accessioned2024-03-19T23:45:57Z
dc.date.available2024-03-19T23:45:57Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142452
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu komoditas yang rentan terhadap serangan hama, salah satunya adalah ulat grayak (Spodoptera litura). Pengendalian hama ulat grayak yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan menggunakan insektisida sintetik. Namun aplikasi insektisida yang tidak tepat dapat memicu terjadinya resistensi hama. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari resistensi hama adalah dengan melakukan pergiliran bahan aktif insektisida yang memiliki cara kerja berbeda. Contoh bahan aktif insektisida yang digunakan untuk mengendalikan ulat grayak adalah broflanilida dan dinotefuran. Penelitian ini bertujuan menguji toksisitas insektisida berbahan aktif broflanilida dan dinotefuran terhadap mortalitas larva S. litura dengan metode celup daun. Daun kedelai yang telah diberi perlakuan diberikan pada serangga uji selama 48 jam. Setelah 48 jam, larva diberikan tambahan pakan daun baru tanpa perlakuan. Jumlah larva yang mati dihitung pada 24, 48 dan 72 jam setelah perlakuan, lalu data mortalitas diolah dengan analisis probit. Hasil uji toksisitas mendapatkan nilai LC50 dan LC95 untuk broflanilida dan dinotefuran berturut-turut sebesar 10-4 ppm dan 72 x 10-4 ppm serta 21,46 ppm dan 169,05 ppm. Bahan aktif broflanilida memiliki toksisitas yang lebih tinggi dari pada konsentrasi anjuran, sedangkan dinotefuran memiliki nilai toksisitas yang sedikit lebih rendah dari pada konsentrasi anjurannya.id
dc.description.abstractSoybean is a commodity that often being attacked by pest, including armyworms (Spodoptera litura). The common control strategy for armyworms by farmers is by using synthetic insecticides. However, improper application of insecticides can trigger pest resistance. One of the efforts that can be made to avoid pest resistance is by rotation of the insecticide active ingredients use with different modes of action. Two insecticide active ingredients used to control armyworms are broflanilide and dinotefuran. This study aimed to test the toxicity of insecticides of broflanilide and dinotefuran on S. litura larvae using the leaf dipping method. Treated soybean leaves were given to the test insects for 48 hours, and then additional untreated leaves were given after 48 hours. The number of dead larvae was counted at 24, 48, and 72 hours after treatment, and then mortality data was processed by probit analysis. The results of toxicity tests showed that LC50 and LC95 of broflanilide were 10-4 ppm and 72 x 10-4 ppm while LC50 and LC95 of dinotefuran were 21.46 ppm and 169.05 ppm, respectively. The active ingredient of broflanilide has a higher toxicity than the recommended concentration. Meanwhile, dinotefuran has a slightly lower than the recommended concentration.id
dc.description.sponsorshipPT Agricon Indonesia (ACI)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleToksisitas Insektisida Berbahan Aktif Broflanilida dan Dinotefuran pada Larva Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae)id
dc.title.alternativeToxicity of Broflanilide and Dinotefuran Active Ingredient Insecticides on Larvae of Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordLC50id
dc.subject.keywordLC95id
dc.subject.keywordMortalitasid
dc.subject.keywordLeaf dipping methodid
dc.subject.keywordMetode celup daunid
dc.subject.keywordMortalityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record