Isolasi dan identifikasi bakteri pada bekicot ( Achatina Fulica Fer. ) yang patogen terhadap ikan
Abstract
Penyakit ikan di Indonesia merupakan bidang yang me- merlukan perhatian, dan kurang diminati oleh para ahli kesehatan hewan. Wabah penyakit ikan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia pada tahun 1980 (Angka dan Lice, 1982) menyebabkan banyak kerugian, tetapi menya- darkan akan perlunya pengetahuan penyakit ikan secara lebih.
Dokter hewan sebagai ahli di bidang kesehatan hewan, mempunyai dasar-dasar pengetahuan tentang anatomi ikan, patologi, bakteriologi, virologi, parasitologi dan fisiologi, sehingga ditinjau dari segi ini dokter hewan merupa- kan ahli yang juga berkompeten untuk menangani dan meneli- ti penyakit ikan.
Metoda pembiakan bakteri dimulai dengan pembuatan sus- pensi gerusan bekicot, kemudian dibiakkan pada Muellerhin- ton Agar, Salmonella Shigella Agar, dan Tryptose Soy Agar. Media-media tersebut dieramkan pada suhu kamar selama 2x 24 jam dalam suasana aerob. Teknik isolasi dan identi- fikasi selanjutnya dilakukan menurut prosedur umum pemerik- saan bakteriologik.
versity Dari 3 ekor bekicot lokasi A diperoleh 17 isolat bak- teri gram negatif dan 2 isolat bakteri gram positif. Dari Lokasi B diperoleh 19 isolat bakteri gram negatif dan 2 isolat bakteri gram positif. Sedang dari lokasi C dipero- leh 20 isolat bakteri gram negatif dan 5 isolat bakteri gram positif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, memberikan petunjuk bahwa bekicot dapat membawa berbagai macam bakteri patogen bagi berbagai jenis ternak, ikan maupun manusia, tanpa be- kicot menunjukkan gejala patologis oleh adanya bakteri di- dalam tubuhnya.
Dalam kaitannya terhadap penyakit pada ikan, dipero- leh bakteri - bakteri dari genus Pseudomonas, Pasteurella, Yersinia dan Streptococcus. Beberapa spesies dari bakteri genus diatas dapat bersifat patogen terhadap ikan….
