Studi beberapa karakteristik habitat itik serati (Cairina seutulata Muller, 1840) di Taman Nasional Way Kambas
Abstract
into milik IPR Itik serati (Cairina scutulata) merupakan salah satu satwa langka daerah lahan basah. Menurut Margawati (1986) dan AWB (1993) itik ini dilindungi berdasarkan S.K. Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/7/1972 dan UU No. 301/Kpts/II/1991. CITES menggolongkan serati pada Appendix I, sedangkan Red Data Book IUCN 1988 memasukkan serati dalam kelompok vulnerable, artinya burung ini dapat terancam punah jika faktor penyebabnya tidak segera ditanggulangi. dan Saat ini sebuah revisi tengah dilakukan kemungkinan statusnya akan diganti menjadi endangered. IUCN juga menggolongkan serati dalam kategori terancam pada tingkat critical.
Meningkatnya aktivitas pembalakan hutan dan perluasan areal menyebabkan semakin menyempitnya habitat serati. Serati cenderung hidup pada ekosistem lahan basah di hutan primer (MacKenzie dan Kear, 1976). Sedangkan Holmes (1977) menyatakan bahwa serati di Sumatera, beradaptasi pada hutan terbuka dan hutan yang telah terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa karakteristik habitat yang penting bagi kehidupan serati di kawasan Taman Nasional Way Kambas, terutama yang berkaitan dengan:
1. Kondisi habitat dan struktur vegetasi pada setiap habitat serati yang diamati.
2. Beberapa aspek populasi dan perilaku serati di lokasi penelitian.
Penelitian dilakukan di Resort Way Kanan (Rawa Gajah, Rawa Kali Biru, Ulung-Ulung 2, Kolam Satu, dan Kolam Rawa Bening) dan Resort Plang Ijo (Ulung-Ulung 1 dan Ulaukum), selama tiga bulan (Agustus November 1994). Pengamatan vegetasi di daerah Ulaukum hanya dilakukan secara deskriptif, mengingat keterbatasan tenaga dan waktu. Lokasi-lokasi tersebut sebelumnya diketahui sebagai lokasi perjumpaan dengan serati. Pengamatan tersebut dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, dan analisis vegetasi di habitat serati tersebut. Analisis vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode garis berpetak (Soerianegara dan Indrawan, 1988)…dst