View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Aflatoksikosis dan efek immunosupresifnya pada unggas

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (8.484Mb)
      Date
      1988
      Author
      Wigati, Sri
      Rumawas, Willy
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Aflatoksikosis adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh keracunan aflatoksin, yaitu toksin yang dihasilkan oleh kapang A. flavus dan A. parasiticus. Kapang pengha- sil aflatoksin dapat tumbuh pada sebagian besar hasil pertanian, terutama kacang tanah dan jagung serta pada hasil olahan kedua bahan tersebut. Kondisi optimum bagi pertumbuhan kapang adalah pada suhu 24-25°C, kelembaban relatif 70-90% dan kadar kelembaban diatas 15%. Pemben- tukan aflatoksin terjadi beberapa tingkat pada suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu optimum. Aflatoksin merupakan senyawa kimia beracun yang berbentuk polisiklik, yaitu suatu senyawa tak jenuh yang terdiri atas : inti coumarin yang diapit oleh bifuran pada satu sisi dan pentanone (B toksin) atau 6-anggota lactone (G seri) pada sisi yang lainnya. Ada beberapa bahan yang telah diisolasi sebagai aflatoksin, tetapi hanya enam aflatoksin (B1, B2, G1, G2, M₁ dan M₂) yang sering ditemukan sebagai kontaminan dari makanan dan bahan pakan. Aflatoksin B₁ paling umum ditemukan dan paling toksik dibandingkan dengan aflatoksin yang lain. Aflatoksin mempunyai sifat-sifat: relatif resisten terhadap panas, tidak larut dalam air, dapat dideposit. dalam jaringan tubuh dan telur, karsinogen, mutagen, teratogen, immunosupresant dan merupakan agen perusak hati yang potensial (hepatotoksin) pada berbagai jenis hewan. Aflatoksikosis (keracunan aflatoksin) terjadi apabila unggas memakan aflatoksin melebihi dosis yang bisa ditoleransinya. Gangguan yang muncul pada aflatoksikosis. antara lain : kerusakan hati yang terdiri atas lesiolesio hati dari ringan sampai berat, hambatan pertumbuhan, kehilangan berat badan, menurunnya efisiensi makanan, menurunnya produksi dan meningkatnya kepekaan terhadap penyakit lain atau bahkan kematian pada unggas. Berat ringannya gejala aflatoksikosis tersebut tergantung pada : jenis dan umur hewan, lingkungan dan jumlah aflatoksin yang termakan…dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141642
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository