Perilaku seksual pada anjing
View/ Open
Date
1988Author
Surbakti, Juni Asnawati
Tanudimadja, Kusmat
Metadata
Show full item recordAbstract
Anjing (Canis familiaris) salah satu hewan liar yang telah mengalami proses domestikasi. Banyak kegunaan hewan ini dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga banyak di pelihara dan dikembangbiakkan.
Perkembangan perilaku anjing terjadi secara bertahap, yaitu periode neonatal, periode transisi, periode sosialisasi dan periode remaja sampai dewasa. Periode sosialisasi merupakan periode yang paling penting dari perkembangan perilaku.
Menghadapi banyaknya perbedaan perilaku hewan di las pangan, maka untuk memahami tentang rangkaian perilaku hewan di lapangan diperlukan adanya penelitian yang sifatnya individual di laboratorium. Salah satu adalah perilaku seksual.
Perilaku seksual anjing sangat unik diantara hewan domestik lainnya. Umumnya terjadi secara bermusim yaitu dua kali dalam setahun, digolongkan kedalam hewan monoestrus. Perilaku seksual pada hewan jantan dan betina dewasa tergantung pada beberapa faktor fisiologis dan faktor lingku- ngan (psikologis).
Anjing betina berahi akan mengeluarkan pheromon, yang mompelen let komunikasi untuk aktivitas seksual pada musim kawin. Hormon estrogen dan progesteron berperanan pen- ting dalam perilaku seksual anjing betina, sedangkan pada anjing jantan adalah androgen atau testoteron.
Anjing betina berahi akan menerima anjing pejantan untuk kopulasi dengan bercumbu, meloncat, menggigit telinga atau menaiki pejantan tersebut.
Dengan memperhatikan perilaku seksual pada seekor anjing betina, merupakan salah satu cara untuk mendeteksi fase estrus.