Tinjauan Patofisiologi Susunan Saraf Pusat Pada Distemper Anjing
View/ Open
Date
1988Author
Yulistiani, Tri Wahyu
Sastradipraja, Djokowoerjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berisi tentang gangguan fisiologi susunan saraf pusat akibat infeksi virus distemper pada anjing. Distemper adalah suatu penyakit pada anjing yang disebabkan oleh virus distemper.
Penyakit distemper mempunyai empat bentuk yaitu bentuk kulit, bentuk pernafasan, bentuk pencernakan dan bentuk saraf. Bentuk saraf merupakan bentuk yang kronis dan dapat menyebabkan kelumpuhan yang permanen pada anjing muda serta cacat anggota gerak seumur hidup pada anjing yang terserang infeksi.
Gejala klinis saraf yang terlihat antara lain: konvulsi, inkoordinasi, chorea, berputar, kepala miring, myoklonis, paraplegia. Keadaan tersebut menyebabkan tidak berfungsinya beberapa saraf cerebral, cerebellar, vestibular dan sumsum tulang belakang serta ganglion basal.
Virus distemper dapat menyerang susunan saraf pusat akibat virus tersebut mempunyai afinitas cel di myelin dalam otak dan sumsum tulang belakang dan memproduksi "inclusion bodies" di neuron, macrophag meningeal, endotel pembuluh darah arteri dan vena meningeal dan di sel glial.
Virus distemper ini mempengaruhi metabolisme sel saraf, dimana oksigen untuk mengoksidasi glukosa guna pembentukan NADH menjadi ATP dimana ATP ini merupakan energi yang siap dipakai oleh sel saraf untuk menjalankan aktivitasnya akan terganggu. Apabila hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan sel saraf, sehingga fungsi sel saraf (neuron) sebagai penghantar informasi akan terganggu seperti yang ditunjukkan oleh geiala klinis saraf.
Penyakit distemper pada anjing ini masih merupakan problem bagi dokter hewan, walaupun usaha pengobatan telah banyak diupayakan.