Pengendalian lalat kerbau pada ternak sapi : penggunaan resin strip dalam aplikasi insektisida
Abstract
Lalat Kerbau ("Buffalo-fly") adalah lalat kecil dari ordo Diptera yang berukuran 2,4-4,0 mm, berwarna abu-abu kecoklatan, menghisap darah dengan induk semang utama ternak sapi dan kerbau. Populasinya cepat meningkat karena siklus hidupnya yang pendek. Penyebaran lalat ini terutama dibantu oleh angin.
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk yang keduanya terpisah di "vertex", disamping itu "frons" pada lalat jantan lebih sempit dari betina. Arista berbulu hanya pada permukaan atas, palpi panjang dan hampir sama dengan proboscis. lebarnya
Bagian thorax berwarna coklat dengan bintik-bintik abu-abu keputihan, mempunyai empat garis longitudinal dimana dua garis paramedian lebih sempit dari dua garis yang di bagian luar. Keempat garis tersebut menuju ke leher.
Lalat ini mengalami metamorfosa lengkap mulai dari telur, larva, pupa sampai dewasa yang memakan waktu rata- rata 10-14 hari. Telur diletakkan hanya pada kotoran 8egar, setelah menetas akan menjadi larva yang mengalami tiga "instar". Larva akan menuju ke bagian kotoran yang lebih kering untuk menjadi pupa, dan seminggu kemudian akan
muncul sebagai lalat dewasa.
Sebagai ektoparasit obligat, lalat jarang sekali meninggalkan induk semangnya, kecuali jika akan meletakkan telur, atau jika berpindah induk semang karena terganggu. Gigitannya pada satu lobang sehingga menimbulkan ketidak-tenangan ternak, kadang-kadang dapat terjadi luka-luka terbuka di daerah ambing dan inguinal. Tempat yang pada tubuh sapi adalah bahu, punggung dan kepala aca kurang menguntungkan, lalat akan menyelusup di disukai Jika cu- antara bulu-bulu tebal di ventral perut atau berlindung di daerah inguinal.
Sebagai vektor penyakit di alam, lalat kerbau masih diragukan peranannya. Tetapi beberapa hasil penelitian menunjukkan potensi lalat ini sebagai vektor: anthrax, stephanofilariasis, trypanosomiasis, cacing spiruroid Habro nema majus, virus leukosis pada sapi dan mastitis.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh infestasi lalat ini adalah karena menurunnya produksi daging dan susu. Sapi terinfestasi berat akan kehilangan dagingnya 0,5 pound sehari dan produksi susunya menurun 10-20%.
Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis, hayati, pelaksanaan tata laksana kotoran, dan penggunaan senyawa kimia. Cara aplikasi senyawa kimia yang pada akhir-akhir ini populer dipakai adalah penggunaan sarana keping resin (resin strip).
