Kasus nematodiasis abomasum domba di rumah potong hewan bogor
View/ Open
Date
1988Author
Nasution, Ramilah Erliani
Kusumamihardje, Supan
Metadata
Show full item recordAbstract
Untuk mengetahui kasus nematodiasis abomasum domba di RPH Bogor, telah dilakukan penelitian dengan mempergunakan sampel isi abomasum domba yang dipotong di RPH Bogor. Domba-domba ini berasal dari Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi (Cicurug). Sampel tersebut diambil pada waktu pemotongan domba di RPH Bogor, sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian di Laboratorium Parasitologi Helminthologi FKH IPB diperiksa terhadap cacing yang terda- pat didalamnya. Cacing-cacing yang belum bisa diidentifikasi diawetkan dengan alkohol 70 % panas, kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol koleksi lalu ditutup rapat. Identifikasi dilakukan secara makroskopik dan secara mikroskopik.
Hasil pemeriksaan dari 70 sampel yang diambil terdapat 62 sampel yang mengandung Haemonchus contortus dan 14 sampel mengandung Trichostrongylus axei. Berdasarkan daerah asal domba yang dipotong di RPH Bogor maka urutan menurun prevalensinya terhadap Haemonchus contortus berturut-turut adalah Cicurug, Bogor dan Cianjur, sedangkan untuk Trichostrongylus axei adalah daerah Cianjur, Bogor dan Cicurug.
Infestasi H. contortus maupun T. axei lebih banyak dan berbeda nyata pada domba jantan daripada pada domba betina, maka diduga bahwa domba jantan lebih peka terhadap infestasi kedua jenis cacing tersebut daripada domba betina.
Prevalensi H. contortus antara gizi sedang dengan gizi buruk berbeda nyata, sedangkan antara gizi bagus dengan gizi buruk dan antara gizi sedang dengan gizi bagus tidak berbeda nyata, maka tingkat kepekaan infestasi dengan perbedaan keadaan gizi domba terhadap prevalensi H. contor tus tidak ada, perbedaan antara gizi sedang dengan gizi buruk merupakan kebutulan. Lain halnya dengan T. axei terdapat tingkat kepekaan antara perbedaan gizi domba yang dipotong di RPH Bogor yaitu antara gizi bagus dengan gizi sedang, gizi bagus dengan gizi buruk dan gizi sedang dan gizi buruk.
Kerugian ekonomi dan cara penanggulangannya telah dibahas seperlunya.
