View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penyakit ORF pada kambing dan domba serta permasalahannya di Indonesia

      Thumbnail
      View/Open
      Full Text (13.17Mb)
      Date
      1986
      Author
      Wijono, Djoko
      Malole, M. B. M
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penyakit ORF adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus famili Pox viridae, dalam genus Parapox yang mempunyai afinitas khusus hanya pada sel atau jaringan epithel pada kambing, domba, sapi, kuda, babi, tupai, anjing, marmut, kelinci, musang, dan kijang. Hewan yang sangat rentan terhadap penyakit ini hanya pada kambing dan domba. Virus mempunyai susunan yang sangat kompleks, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai coat dan envelope di lapisan luarnya. Penularan melalui kontak dengan hewan penderita teru tama pada bagian kulit yang tidak di tumbuhi bulu, tanah, padangan, makanan yang tercemar dan kontak kelamin. Sering menyerang anak kambing dan domba dengan gejala klinis berupa erythema, papula, vericle, pustula. Bagian tubuh yang sering terkena antara lain, bibir, mulut, hidung cornea, pangkal ekor, vulva, anus dan ambing. Secara pathologi anatomi menunjukkan ulkus-ulkus pada selaput lendir mulut, lidah, gusi, pallatum, pharing, rumen omasum, dan mastitis. Keropeng dapat terjadi pada kulit sekitar bibir, hidung, mata, mulut, interdigitalis, ekor, alat genital (scrotum, vulva, ambing), anus dan bagian tubuh yang jarang ditumbuhi oleh bulu. Kulit yang mengalami proliferasi membentuk kutil yang kemudian terjadi keratinisasi membentuk semacam kudis dan keropeng. Bila terjadi infeksi sekunder jantung memperlihatkan bercak-bercak haemorragi, timbunan cairan peritonial, pneumoni bersifat haemorragi dan nekrotik pada lobus epicalis, tracheitis, haemorragi pada capsula dan cortex ginjal, limpa membengkak adanya pembendungan, degenerasi hati berwarna merah kekuningan, haemorragi kelenjar mamae dan traktus digestifus mengalami peradangan. ...
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141347
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository