Pengaruh perkembangan tubuh caplak Rhipicephalus sanguineus ( Latreille ) betina dewasa terhadap daya tetas telur dan daya tahan larvanya
Abstract
Rhipicephalus sanguineus (Latreille, 1806) merupakan ektoparasit penghisap darah pada anjing. Caplak ini merupakan caplak berumah tiga dan induk semang utamanya adalah anjing. Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mempelajari fertilitas telur yang dihasilkan oleh tahap perkembangan induk.
Telur dihasilkan pada suhu 25-32°C dan kelembaban relatif 84-92 % jumlahnya sangat bervariasi, yaitu dari 35-6 997 butir. adalah 14 mg. Berat badan minimum untuk dapat bertelur Jumlah telur dipengaruhi oleh banyak darah yang dihisap. Terdapat hubungan yang erat antara berat badan dengan jumlah telur yang dihasilkan, semakin berat badannya maka akan semakin banyak telur yang dihasilkannya.
Masa inkubasi terpendek pada suhu dan kelembaban relatif yang sama juga bervariasi dari 19-26 hari. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara berat badan caplak dengan masa inkubasi telur.
Persentase telur yang menetas untuk setiap kelas berat badan pada suhu dan kelembaban yang sama bervariasi dari 9.20 - 94.04%. Terdapat hubungan yang nyata antara berat badan dengan persentase telur yang menetas. Semakin besar berat badannya maka semakin besar persentase telur yang menetas.
Daya tahan larva pada suhu 25-30°C dan kelembaban relatif 70- 80% dan tanpa diberi makan bervariasi antara 15-21 hari. Tetapi berat badan caplak tidak berpengaruh dengan daya tahan larvanya.
