dc.description.abstract | Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan hara dalam tanah. Ketersediaan hara dalam tanah, selain dipengaruhi oleh kesuburan alami juga oleh penambahan hara berupa pupuk atau bahan organik dan kehilangan hara akibat aliran permukaan atau erosi.
Penelitian dilakukan pada Oxic Dystropept Darmaga dengan kemiringan 14.5 persen. Tujuan penelitian adalah untuk menguji efektivitas mulsa vertikal dibandingkan dengan mulsa konvensional dan teras gulud dalam menekan kehilangan hara (C-organik, N, P, K dan Ca) melalui aliran permukaan dan erosi selama satu musim tanam jagung (Zea mays L.) varietas hibrida CPI-1 pada Latosol (Oxic Dystropept) Darmaga.
Untuk mengukur kehilangan hara (C-organik, N, P, K dan Ca) melalui aliran permukaan dan erosi, dilakukan dengan menghitung sedimen erosi dan aliran permukaan setiap hari kejadian hujan pada setiap petak erosi. Pada akhir musim tanam, sedimen erosi dan aliran permukaan setiap petak erosi dikompositkan berdasarkan berat kering mutlak (BKM) untuk dianalisis konsentrasi haranya.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan dan 5 perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah teras gulud berjarak 11 m (TO), mulsa konvensional (T1), mulsa vertikal berjarak 11 m (T2), mulsa vertikal berjarak 7.3 m (T3) dan mulsa vertikal berjarak 5.5 m (T4). Dosis mulsa yang diberikan 3 ton jerami padi per hektar atau setara dengan 13.2 kg/petak. ..dst | id |