| dc.description.abstract | Pengelolaan hutan sudah lama didasarkan kepada data inventarisasi kuantitatif (volume kayu, riap, areal tegakan dan lain-lain). Proses pengelolaan data inventarisasi hutan dan pembuatan peta merupakan proses yang "melelahkan" dan memakan waktu yang lama serta hasilnya relatif kurang akurat. Karena lahan hutan dikelola semakin intensif dan peranan pemanfaatannya makin luas, semakin berkembang pula kebutuhan untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dan lebih baik. Berhubung sebagian besar informasi ini menyangkut masalah hubungan antara loksi dan ruang, maka peta- peta selalu menempati peranan penting dalam pengelolaan lahan hutan. Peta-peta merupakan media penyimpan, penganalisa serta peragaan data masalah ruang.
Saat ini aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang kehutanan sudah sangat intensif. Penggunaan komputer untuk data spasial antara lain dengan menggunakan program Integrated Land and Watershed Management Information System (ILWIS). Sistem Informasi Geografis adalah suatu alat untuk memproses hal- hal yang bersangkuan dengan masalah ruang yang dapat digambarkan dalam bentuk peta-peta. Pada hakekatnya SIG dapat membantu dalam banyak hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan perencanaan sumberdaya alam.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan petak tebang dalam suatu model blok Rencana Karya Tahunan (RKT) yang dibuat dengan bantuan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis.
Sebagai acuan pada penelitian ini adalah Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung dan Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung, ... | id |
