Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Bedyaman
dc.contributor.advisorPurba, Kayano
dc.contributor.authorAmurwaraharja, Indra Permana
dc.date.accessioned2024-02-26T01:03:00Z
dc.date.available2024-02-26T01:03:00Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139838
dc.description.abstractPapan Serat Berkerapatan Sedang (Medium Density Fiberboard MDF) adalah salah satu produk yang termasuk dalam kelompok papan serat berkerapatan sedang (kerapatan 350 - 800 kg/m³) yang dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung unsur lignoselulosa khususnya kayu. MDF memiliki prospek cerah dimasa mendatang, karena kisaran bahan baku yang dapat digunakan sangat luas disamping sifat-sifat produknya yang sangat sesuai untuk keperluan industri meubeler dan bahan bangunan. Penggunaan MDF untuk keperluan industri meubeler dan bahan bangunan berkembang karena MDF memiliki sifat fisis yang seragam, permukaannya halus dan padat sehingga memungkinkan untuk dicetak dan diberi bahan pelapis, memiliki sifat kuat pegang sekrup yang baik dan sifat stabili- tas dimensi yang baik dibawah pengaruh kondisi kelembaban udara yang berubah-ubah. Dewasa ini dan masa-masa pembangunan mendatang, pemerintah c.q Departemen Kehutanan akan terus menggalakkan usaha pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk pengadaan bahan baku bagi industri-industri pengolahan kayu sekaligus mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap hutan produksi alam yang ada. Pemba- ngunan HTI itu sendiri mahal, oleh karena itu produksinya harus dapat dimanfaatkan, secara maksimal dan menguntungkan. Sejalan dengan program pembangunan HTI, perlu dicari alternatif-alternatif pemanfaatan kayu-kayu HTI. Salah satu alternatif pemanfaatannya adalah sebagai bahan baku dalam produksi MDF. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat fisis mekanis MDF yang terbuat atas empat jenis kayu. Jenis-jenis kayu yang digunakan dalam penelitian terdiri atas Gmelina (Gmelina arborea Linn.) berasal dari areal Balai Teknologi Reboisasi (BTR) Benakat Sumatera Selatan berumur 12 tahun dengan diameter batang rata-rata 35 cm, Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) berumur 8 tahun berasal dari Parung Panjang Jawa Barat dengan diameter batang rata-rata 25 cm, Sengon (Paraserianthes falcata- ria (L) Nielsen) berumur 8 tahun lokasi tempat tumbuh di Parung Panjang Jawa Barat dengan diameter batang rata-rata 25 cm, serta Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) berumur diatas 30 tahun dengan diameter batang rata-rata 55 cm dan lokasi tempat tumbuh di kebun percobaan IPB Darmaga Bogor. Ukuran panjang batang keempat jenis kayu yang digunakan dalam penelitian masing-masing satu setengah meter. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcFibreboardsid
dc.titleSifat fisis mekanis papan serat berkerapatan sedangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record