Show simple item record

dc.contributor.advisorSutisna, Abadi
dc.contributor.advisorParidjo, Pursani
dc.contributor.authorWahdiatiningsih, Enong
dc.date.accessioned2024-02-23T02:04:21Z
dc.date.available2024-02-23T02:04:21Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139745
dc.description.abstractKegagalan jantung adalah ketidakmampuan jantung memompakan sejumlah darah untuk memenuhi keperluan tubuh dalam waktu tertentu. Jika kegagalan jantung itu parah dan jantung tidak dapat mengatasinya dalam waktu singkat, maka akan terjadi pembendungan pada pembuluh darah, dan selan- jutnya akan terjadi oedema di beberapa bagian tubuh (Fisher, 1967). Kegagalan jantung dapat berasal dari kegagalan jan- tung bagian kanan atau kiri atau kedua bagian dari jantung. Tanda-tanda kegagalan jantung bersifat pembendungan yang berasal dari bagian kiri jantung terutama adalah oedema paru-paru, sedangkan dari kegagalan bagian kanan jantung terutama ditandai dengan pembendungan di beberapa bagian tubuh. Jika kedua bagian mengalami kegagalan, akan didapat kedua tanda tersebut sekaligus (Ettinger, 1983). Selanjutnya dia mengatakan bahwa penyebab kegagalan jantung bersifat pembendungan dapat diperoleh secara kongenital maupun dapatan, misalnya insufisiensi katup mitralis, kerusakan septum atrium, kerusakan septum ventrikel, duktus arteriosus persisten, stenosis pada aorta, stenosis pada arteri pulmonalis, tetralogi Fallot, putusnya korda tendine, kerobekan endokardium, penyakit miokardium dan penyakit jantung oleh cacing. Kirk (1977) menyatakan bahwa tidak semua keadaan ke- gagalan jantung bersifat pembendungan dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Glikosida digitalis terutama digunakan untuk menanggulangi kegagalan jantung bersifat pem- bendungan akibat kurang berfungsinya katup mitralis atau katup trikuspidalis. Efek inotropik glikosida ini paling baik terlihat pada kegagalan jantung yang tidak disertai oleh adanya kerusakan-kerusakan pada katup-katupnya, dan paling efektif pada kegagalan bagian kiri jantung yang disebabkan oleh kelemahan ototnya (Alexander, 1985). Glikosida jantung yang sering digunakan adalah digi- toxin, digoxin dan ouabain. Yang lain adalah preparat daun atau digitalin atau spartein dan strophanthus (Spinelli dan Enos, 1978)…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPenggunaan glikosida digitalis dalam penanggulangan pada anjingid
dc.titlePenggunaan glikosida digitalis dalam penanggulangan pada anjingid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record