Preferensi corycyra cephalonica stainton (lepidoptera : pyralidae) dan kerusakannya pada beberapa varietas beras

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pre- ferensi peletakan telur oleh imago betina, perilaku dan preferensi kunjungan larva C. cephalonica, (2) pengamatan imago yang meliputi jumlah imago jantan dan betina yang muncul, rata-rata periode pertumbuhan larva sampai imago, ukuran panjang, lebar dan berat imago, (3) kerusakan yaitu dengan menghitung tingkat kerusakan, susut berat dan indeks kerentanan. Percobaan dilakukan di laboratorium Taksonomi Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dari bulan Februari sampai dengan Mei. Varietas Beras yang digunakan adalah IR 36, IR 70, Ciliwung, Cisadane, Walanae dan Way seputih. Penelitian ini terdiri dari dua macam percobaan. Percobaan pertama, yaitu untuk mengetahui preferensi peletakan telur dan preferensi kunjungan larva, sedangkan pada percobaan kedua untuk mengamati pemunculan imago dan kerusakan yang ditimbulkannya. Pada percobaan preferensi peletakan telur, masing-masing ruangan dimasukkan 15 gram. beras dan satu pasang imago jantan dan betina yang baru muncul. Sedangkan untuk percobaan preferensi makan, pada setiap ruangan diisi 25 gram beras dan diinfestasikan 30 larva instar satu. Serangga percobaan diletakkan di tengah-tengah alat preferensi. Pada percobaan kedua masing-masing wadah plastik diisi 100 gram beras dan dimasukkan 50 larva instar satu yang baru muncul. Adanya perbedaan varietas beras berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan C. cephalonica. Varietas IR 36 dan IR 70 lebih disukai dibanding varietas Walanae, Cisadane, Ciliwung, dan Way seputih relatif kurang disu- kai. Pengaruh beberapa varietas beras berbeda nyata terhadap lebar tubuh imago, tingkat kerusakan dan susut berat beras, tetapi tidak berbeda nyata pada pengamatan preferensi peletakan telur, preferensi kunjungan larva, jumlah imago jantan dan betina yang muncul, rata-rata periode pertumbuhan larva sampai imago, panjang dan berat tubuh inago, serta indeks kerentanan varietas beras. Kerusakan pada beras terjadi akibat aktifitas makan larva C. cephalonica. Serangga ini juga dapat menyebab- kan susut kualitas dan kuantitas. Susut kualitas terjadi karena beras terkontaminasi oleh benang-benang sutera yang digunakan untuk menganyam bahan makanan bersama-sama dengan kotoran dan eksuvia C. cephalonica. Susut kuanti- tas terlihat dari berkurangnya berat beras akibat adanya bagian biji yang di makan.