Show simple item record

dc.contributor.authorWidyastutik
dc.date.accessioned2010-05-06T07:40:22Z
dc.date.available2010-05-06T07:40:22Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13943
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan Indonesia untuk rnencapai swmbadrz gula secara berkelanjum dan siapa yang sebenarnya menikmati proteksi tinggi yang diberikan terhadap industri gula selama ini. Penelitian dilakukan di Kabupaten Madiun, yaitu di PG Redjo Agung (PG unit dari PT PG Rajawali I) yang bersama-sama dengan PG Krebet Barn di Malang mempunyai kemampuan produksi terbesar kedua di Ido~lesia. Pengambilan sampel petani dilakukan Sara acak berlapis (strahfied rarmdom sampliplg) pada musim tanam 2004- 2005. Metode analisis yaw digudan adalah Palicy Andysls Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekonomi pengumhaan gula pada berbagai poh tidak menguntungkan. Nilai DRC> 1 mengindikasikan bahwa pengusahaan gula pada berbagai pola tidak memiliki kmnggulan komparatif. Keunggulan privat yaw ddimiliki oleh pengusahaan gula lebih banyak disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang terlalu protektif terhadap sistem komoditi, yaitu &lam bentuk tarif impor dan penentun harga referensi pada output, dm subsidi pada input. Untuk mencapai DRC = 1, analisis simulasi menunjukkan diperlukannya upaya peningkatan efisiensi pengusahaan gula ( dari subsistem agribisnis huh hingga ke subsistern agribisnis hilir) yang sangat tinggi dm dalam w&u yang sangat singkat, sehingga upaya mencapai swasembada gula -a berkelanjutan t idak a h munglun terwujud. Tambahan pula, proteksi y ang tinggi yang diberikan kepada industri gula selama ini tidak dinikmati oleh petani tebu.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleMungkinkah Indonesia Mencapai Swasembada Gula Seam Berkelanjutan ?id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record