Show simple item record

dc.contributor.advisorAlikodra, Hadi S.
dc.contributor.advisorHernowo, Jarwadi B.
dc.contributor.authorEndri, Nevridedi
dc.date.accessioned2024-02-21T03:31:00Z
dc.date.available2024-02-21T03:31:00Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139392
dc.description.abstractHarimau sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) merupakan satwa karnivora terbesar yang berperan sebagai top predator dalam rantai makanan di ekosistem hutan-hutan sumatera. Harimau sumatera merupakan sub spesies harimau terakhir yang tersisa di Indonesia dan populasinya terus mengalami penurunan dan keberadaannya semakin terancam. Harimau sumatera tidak hanya memiliki peran ekologis yang tak tergantikan di hutan sumatera, satwa ini juga memiliki nilai ekonomi dan sosial budaya yang tinggi bagi masyarakat. Junpu Sarwa mangsa merupakan salah satu kebutuhan utama harimau sumatera yang sangat menentukan kelestariannya. Ketersediaan satwa mangsa yang cukup di dalam habitatnya adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi agar satwa ini dapat terus hidup dan berkembangbiak dengan baik. Oleh karena itu pengumpulan data dan informasi satwa mangsa harimau sumatera merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebagai dasar pertimbangan dalam upaya konservasi harimau sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi, kelimpahan dan distribusi harimau sumatera, serta mengetahui kelimpahan dan distribusi satwa mangsa. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh kelimpahan satwa mangsa terhadap kelimpahan harimau serta pengaruh faktor-faktor spasial habitat terhadap kelimpahan harimau dan satwa mangsa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat dalam menentukan kebijakan pengelolaan kawasan terutama dalam upaya-upaya perlindungan harimau sumatera. Penelitian dilakukan di Blok Hutan Sipurak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasi penelitian memiliki luas 129.000 Ha dengan kondisi penutupan lahan yang masih relatif baik dan didominasi oleh pohon-pohon yang rimbun. Lokasi penelitian ini masih memiliki keanekaragaman dan kelimpahan satwa yang cukup tinggi. Penelitian dilakukan selama 5. bulan dari bulan November 2005 Maret 2006. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode line transek di 6 lokasi. Panjang rata-rata transek 2,5 km yang ditempatkan secara purposif pada punggungan bukit atau pada jalur yang biasa digunakan satwa. Penempatan jalur transek demikian ditujukan untuk mempermudah usaha menemukan tanda keberadaan harimau dan satwa mangsa. Pengumpulan data di jalur transek dimulai pagi hari (07.30 wib) sampai sore hari (16. 30 wib). Data yang dikumpulkan berupa perjumpaan langsung maupun tak langsung berupa jejak, feses, dan cakaran yang ditinggalkan oleh harimau dan satwa mangsa di sepanjang jalur transek. Jejak harimau yang ditemukan dapat dijadikan sebagai parameter untuk menduga populasi harimau yang ada di lokasi penelitian. Hipotesis yang digunakan adalah harimau sumatera memiliki kecenderungan untuk memilih jenis satwa mangsa tertentu sebagai sumber pakan utamanya dan kelimpahan satwa mangsa di lokasi tertentu memiliki pengaruh nyata terhadap kepadatan harimau di lokasi tersebut, begitu pula sebaliknya. ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcHarimau sumateraid
dc.subject.ddcPanthera tigris sumatrae, Pocock, 1929id
dc.subject.ddcPopulasiid
dc.subject.ddcKelimpahanid
dc.subject.ddcDistribusiid
dc.titleKelimpahan dan distribusi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) dan satwa mangsa di blok hutan sipurak Taman Nasional Kerinci Seblatid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record