Show simple item record

dc.contributor.advisorSurjokusumo, Surjono
dc.contributor.advisorSadiyo, Sucahuyo'
dc.contributor.authorHutapea, Nelson
dc.date.accessioned2024-02-21T03:11:45Z
dc.date.available2024-02-21T03:11:45Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139379
dc.description.abstractKecepatan pembangunan di Indonesia membutuhkan sekitar 25 juta m3 kayu pertahunnya dan diperkirakan pada akhir PELITA VI akan meningkat menjadi 80 juta m3 pertahunnya. Kebutuhan ini terutama untuk menunjang pembangunan fisik dibidang perumahan rakyat dan gedung-gedung yang menggunakan kayu sebagai bahan bangunan (Surjokusumo, 1988). Untuk konstruksi berat dan memakai bentang yang cukup panjang, misalnya kuda-kuda atap, diperlukan kayu-kayu yang mempunyai kekuatan tinggi. Dalam pembuatan kuda-kuda atap banyak digunakan penyambungan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran struktural yang diiginkan. Didalam konstruksi kayu perlu perhatian yang lebih besar pada tempat-tempat sambungan, karena sambungan selalu merupakan titik terlemah dalam suatu konstruksi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry - Forest productid
dc.titlePengaruh macam sambungan modern dan kerapatan kayu terhadap kekuatan tarik sambungan tampang satuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkerapatan kayuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record