dc.description.abstract | Kecepatan pembangunan di Indonesia membutuhkan sekitar 25 juta m3 kayu pertahunnya dan diperkirakan pada akhir PELITA VI akan meningkat menjadi 80 juta m3 pertahunnya. Kebutuhan ini terutama untuk menunjang pembangunan fisik dibidang perumahan rakyat dan gedung-gedung yang menggunakan kayu sebagai bahan bangunan (Surjokusumo, 1988).
Untuk konstruksi berat dan memakai bentang yang cukup panjang, misalnya kuda-kuda atap, diperlukan kayu-kayu yang mempunyai kekuatan tinggi. Dalam pembuatan kuda-kuda atap banyak digunakan penyambungan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran struktural yang diiginkan. Didalam konstruksi kayu perlu perhatian yang lebih besar pada tempat-tempat sambungan, karena sambungan selalu merupakan titik terlemah dalam suatu konstruksi. | id |