View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Fenomena tanggap kebal trypanosoma evansi

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (9.108Mb)
      Date
      1990
      Author
      Maftuhi
      Astyawati, Tutuk
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penyakit surra atau trypanosomiasis yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi, merupakan penyakit menular pada hewan, yang dapat bersifat akut maupun khronis. Di Indo- nesia penyakit ini dikenal dengan penyakit mubeng atau di sebut juga penyakit tujuh keliling. Penyakit ini pada mu lanya ditemukan pada kuda, tetapi kemudian ternyata hampir semua hewan berdarah panas rentan terhadap penyakit ini meskipun derajat kerentanannya tidak sama. Analisa ekonomi yang dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan pada tahun 1977, memperlihatkan bahwa kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit ini tiap tahunnya diperkirakan bernilai 13 milyar lebih. Kerugian ini berupa tu runnya berat badab yang drastis, keguguran, gangguan per- tumbuhan, penurunan produksi susu, tidak dapat dipekerja- kan secara penuh di sawah atau penarik gerobak dan dapat pula menimbulkan kematian. Causa penyakit surra adalah protozoa, yang ditemukan pertama kali oleh Griffiths evans, pada tahun 1880 di India. Evans memberi nama penyakit ini dengan "Surra", sesuai dengan sebutan masyarakat pada waktu itu (Mahmoud dan Gray, 1980). Kemudian atas jasanya terhadap penemuan ini, penyebab penyakit surra tersebut diberi nama dengan Trypanosoma evansi. Protozoa ini berbentuk lonjong dan memanjang, ujung anteriornya meruncing dan ujung posterior nya menumpul. Kebanyakan bentuk tubuhnya langsing, tetapi ada pula yang berbentuk buntak dan berbentuk tanggung (in- termediate), bersifat monomorfik, mempunyai ukuran panjang 18 - 34 mikron dan lebarnya 1,5 - 2,0 mikron (Bruce, 1911 dalam Wenyon, 1965). Memiliki sebuah inti yang berbentuk bulat dan sedikit oval, dan umumnya terletak dibagian teng ah tubuhnya, memiliki sebuah flagellum yang berukuran 5 6 mikron dan membrana undulans (Nieschulz, 1928 dalam Kudo, 1960). Trypanosoma evansi, hidup didalam darah induk semang. Selain didalam darah, parasit ini ditemukan pula didalam cairan limfe dan cairan cerebrospinalis (Adiwinata, 1957) Induk semang penderita penyakit ini akan menularkan ke hewan lain melalui gigitan vektor penghisap darah, antara lain Tabanus, Chrysops, Haematopota, Stomoxys, Haematobia, Lyperosia, Musca, dan Anopheles. Menurut pendapat Parto- soedjono (1970), caplak, pinjal dan kutu, diduga dapat pu- la berperan sebagai vektor…dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139338
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository