View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pola reproduksi harimau ( Panthera tigris Linnaeus, 1758 )

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (8.647Mb)
      Date
      1989
      Author
      Coryati, Dewi
      Djojosudarmo, Suharto
      Taurin, M. Buyung
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      nilik Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pola reproduksi harimau dengan tujuan menjaga hewan ini dari kepunahan sehingga tetap lestari. Di dunia terdapat delapan sub spesies harimau dan tiga diantaranya terdapat di Indonesia yaitu: - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae, Pocock 1929) daerah penyebarannya di Pulau Sumatera - Harimau Jawa (Panthera tigris sundaica, Temminck 1845) daerah penyebarannya di Pulau Jawa - Harimau Bali (Panthera tigris balica, Schwarz 1912) daerah penyebarannya di Pulau Bali Populasi hewan ini relatif sedikit. Harimau Sumatera hanya tinggal beberapa ratus ekor, harimau Jawa tinggal lima ekor berada di Hutan Suaka Margasatwa Meru Betiri tetapi beberapa ahli berpendapat hewan ini sudah punah. Sedangkan harimau Bali sudah lama punah. Pubertas pada harimau dicapai pada umur sekitar 3-6 tahun. Lamanya berahi 5,3 0,2 hari, sedangkan siklus berahi sekitar 25 hari. Perkawinan (kopulasi) berlangsung dengan posisi latero dorsal dan berlangsung sekitar 0,5-3 menit dan paling sering pagi dan lewat tengah hari. Dalam sehari dapat terjadi 3-23 kali kopulasi. Lama kebuntingan 93-114 hari, anak harimau dilahirkan interval 20-30 menit dan proses kelahiran berlangsung 1-2 jam. Jumlah anak seperindukan sekitar 2-4 ekor. Di alam asli dua adalah jumlah yang paling sering sedangkan dikandang tiga ekor. Angka sexratio antar jantan dan betina belum diketahui dengan pasti. Inseminasi buatan dapat dilakukan untuk menggantikan perkawinan secara alam atau untuk meningkatkan mutu genetik. Peningkatan daya hidup spermatozoa dilakukan dengan cara memisahkan sperma dari cairan seminal….
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139075
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository