Show simple item record

dc.contributor.authorArrunglangi, Wiro
dc.date.accessioned2010-05-06T07:21:34Z
dc.date.available2010-05-06T07:21:34Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13894
dc.description.abstractPemberdayaan ekonorni rakyat merupakan sa1ah satu langkah unhtk mengatasi krisis ekonomi di Indonesia. Salah satu bent& aktualisasi pemberdayaan ekonomi rakyat yang dilakukan adalah pengelolaan sumberdaya aim dengan pola agroforestri. Tana Toraja yang diambii sebagai daerah penelitian masih memiliki sumberdaya lahan yang Iuas baik berupa areal pertanian dan hutan. Daerah ini juga merupakan kawasan penyangga karena merupakan daerah hulu dari Sungai Saddang. PeneIitian ini bertujw untuk meneniukan pola agroforestn ymg optimal berdasarkan bebrapa tujuan pengeiolaan Iahan dtinjau dan aspek ekologi dan sosial ekonorni. Tujuan dan aspek ekologi terdiri atas 2 tujuan yaitu meminirnalkan debit aliran permukaan clan merninimalkan erosi, sedangkan tujuan dari aspek sosial ekonomi terbag atas 3 tujuan yaitu meningkatkan tingkat pendapatan, meningkatkan @&vitas tanaman kehutanan dan meningkatkan prduktivitas tanaman pertanian. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, wawancaca, studr pustaka, pengamatan, dm diskusi. Opt i malisasi pemm faatan lahan pola agro forest i di lak ukan dengan menggunakan goal programming dengan menggunakan software ABQM. Metode andisis data yang lain sebagai pendukung goal programming adaiah anali sis PHA, regresi, analisis finwid clan sensitivitas. Model agmforestri &am penelitian ini dibag menjadi dua yaitu model pengelolaan swadana masyarakat dan model pengelolaan berbantuan. Model pgelolaan swadana masyarakat ini d i b q menjd 5 skenario pemanfaatan lahan yang ditentukan berdasarkan pola tanam yang umum dilakukan oleh masyarakat petani di Tana Toraja. Kehma htuk skenario tasebut disebut sebagai skemrio I - V dalam penelihtian ini. Sedangkan model pengelolaan berbanhran dibagi menjadi 2 bentuk skenario pemanfaatan lahan. Skenario tersebut ditentukan berdasarkan 2 macam proyek GNRHL yang ada di daerah penelitiam yaitu proyek pada areal wanatani, yang disebut sebagai skenario VI dan proyek pada areal hutan rakyat yang disebut sebap skenario VII. Luas lahatl, modal, dan tenaga kerja yang tersedia setiap tahun sarna untuk masing-masing skenario pada model pengelolaam swadana masyarakat. Luas lahan yang tersedia p petam untuk model ini adalah 0,057 ha, modal yang danggarkan sebesar Rp136.594,- dan jurnIah temp kerja yang tersedia sebanyak 958 WOK. Pada model pengelolaan berbantuan Iuas lahan, modal $an tenaga kerja yang tersedia per tahun berbeda untuk kedua macam scenario pada model ini. Luas Iahan pada proyek wanatani atau skenario VI untuk masingmasing anggota (rumah tangga) adalah 0,5 ha, m d yang dianggarkan s e k Rp 1.874.000 dm tenaga ke j a yang tersedia seksar 300 HOK. Sedangkan pada proyek hutan rakyat atau skenario VII, Iuas lahan yang tersedia untuk masing-masing anggota (rumah tangga) U a h 0,781 ha, modal yang dianggarkan sebesar Rp2.286.7 1 8 dan tenaga kerja yang tersedia 300 HOK.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleOptimalisasi pemanfaatan lahan pola agmforestri: kasus di Kecamatan Tondon Nanggala, Kabupaten Tana Toqjaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record