| dc.description.abstract | Peranan sektor pertmian didatam pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalmi penurunan, hingga saat ini kontri busi s e b r pertanian terhadap output nasionai krkisar antara 14 - 17 persen. Disisi lain pertumbuhel prcduksi dan p-oduktivi&s dari tiga komoditas pangan utama (padi, jagung dan kedelai) juga mengalami pelandaian dari waktu ke waktu. Beberapa penyebb te jadi nya penurunan produksi dan pmiuktivitas diantaranya : (1) lambatnya pertambahan luas areal tanam baru akibat tehatasnya anggaran pembangunan untuk lahan sawah baru dan rehabilitasi mluran irigasi, (2) gejala melambatnya patumbuhan produktivitas rnasih belum dapat terpecahkan, dan (3) kebijakm pduksi bem yang merangsang te rjadinya overekstensifi kasi dan overintensi fikasi. Daerah Peraim Sungai Brantas sebagai salah satu sentra produksi tanarnan pangan memiliki kual itas sawah irigasi terbaik dibandingkan daerah lainn ya. Gejala penurunan produktivitas dan produksi diatas juga tejdi di wilayah tersebut. Dengan meman faat kan data baseline di lahan sawah irigasi dapat dianalisa tingkat pencapaian efisiensi oleh petani. Estirnasi nilai ef siensi teknis sangat penting untuk mengetahui se berapa kar ruang yang tersedia unt uk meningkatkan penurnbuhan produksi dan produktivitas bagi tanarnan pangan khususnya padi. Hasil peneii tian dengan menggunakan model Stochosric Producfion Fron~ier untuk tiga kornoditi pangan utama (padi, jagung dan kedelai) memberi kan hasil nilai efisiensi teknis yang dicapai rumah tangga petmi di DPS Brantas berturut-turut 0.76. 0.80 dan 0.53. Dengan pencapaian nilai efisiensi diatas, ruang yang tersedia untuk meningkatkan produksi dm pmduktivitas tanaman pangan di lahan irigasi mash terbuka luas untuk tanaman kedelai, tidak demikian halnya dengan tanaman padi dan jagung. yang kondisinya sudah mendekati tingkat produksi frontirnya. Faktor-faktor yang menjadi determinan peningkatan produksi di latian sawah adalah luas lahan. penggunaan pupuk Nitrogen, bibit, pengeluran untuk pestisida, iuran irigasi sena variabel-variabel yang berkenaan dengan sumberdaya air seperti debit, jarak sawah terhadap saluran tersier. jenis irigasi, sena dummy kecenderungan air di lahan irigasi. Namun demikian secara ekonomi, hanya lahan dan pupuk Nitrogen saja Fang mernenuhi kriteria efisien secara ekonomi. Penggunaan input produksi lainnya meskipun menunjukkan kondisi yang efisien secara teknis, tidak efisien secara alokatif. Hal ini disebabkan nilai produk marjinalnya masih lebih rendah dibandingkan harga input. Pupuk P dan K sena penggunaan tenaga kerja mengalami kecenderungan sepeni ini. Upaya menggeser kurva kernungkinan prduksi dari tanaman padi hanya dapat dilakukan rnelalui pemanfaatan input produksi yang mencerminkan input teknologi didalamnya. Penggunaan beni h berkualitas sebagai hasil rekayasa teknologi perbenihan dan alat mesin pettanian menjadi salah satu solusi. | id |