Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Meity Suradji
dc.contributor.authorKasih, Sondang Labuan
dc.date.accessioned2024-02-13T02:27:17Z
dc.date.available2024-02-13T02:27:17Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138374
dc.description.abstractTelah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meli- hat besarnya pengaruh antagonisme cendawan Gliocladium sp. terhadap Plasmodiophora brassicae Wor. penyebab penyakit bengkak akar pada tanaman Cruciferae. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dan kebun percobaan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor sejak bulan September 1989 sampai dengan bulan Desember 1989. Cendawan antagonis dibiakkan secara massal pada sub- strat dedak dan serbuk gergaji (1: 1 dalam volume). Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang telah terinfestasi secara alami oleh P. brassicae dari areal pertanaman kubis di desa Gunung Putri, Kecamatan Cipanas, Ka- bupaten Cianjur. Tanah diberi perlakuan pengapuran 3.5 ton/ha (1.75 gram kapur per kg tanah) seminggu sebelum introduksi cendawan antagonis ke dalam tanah. Introduksi Gliocladium sp. ke dalam tanah dilakukan 0, 7 dan 14 hari sebelum tanam. Parameter yang diukur adalah persentase tanaman petsai yang menunjukkan gejala penyakit bengkak akar, keliling dan berat basah akar yang sakit. Perlakuan cendawan antagonis ke dalam tanah berpengaruh nyata terhadap persentase rata-rata tanaman yang sakit (taraf nyata = 0.05). Penggunaan antagonis ke dalam tanah sengan waktu inkubasi 0, 7 dan 14 hari berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (pemberian substrat tanpa Gliocladium sp. pada 0, 7 dan 14 hari sebelum tanam). Semakin lama inkubasi cendawan antagonis di dalam tanah, jumlah koloni cendawan akan semakin banyak sehingga menyebabkan semakin banyaknya tanaman petsai yang sehat. Dari hasil penelitian ternyata persentase tanaman yang sakit pada setiap perlakuan tidak sesuai dengan dugaan. Hasil pengamatan menunjukkan semakin lama hari inkubasi cendawan antagonis di dalam tanah, semakin banyak tanaman yang sakit. Hal ini terjadi mungkin karena pada perlakuan introduksi cendawan antagonis O dan 7 hari sebelum tanam, umur Gliocladium sp. pada substrat lebih panjang sehingga koloni Gliocladium sp. dan mungkin senyawa toksin yang dihasilkan akan lebih banyak dibandingkan perlakuan introduk- si cendawan antagonis 14 hari sebelum tanam…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKemampuan antagonisme Gliocladium sp. terhadap Plasmodiophora brassicae Wor. penyebab penyakit bengkak akar pada tanaman petsai (Brassica campestris L.)id
dc.titleKemampuan antagonisme Gliocladium sp. terhadap Plasmodiophora brassicae Wor. penyebab penyakit bengkak akar pada tanaman petsai (Brassica campestris L.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record